Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Luka Modric Tunggu Timnas Italia di Piala Dunia 2026: Absen Lagi Jadi Tragedi!
Advertisement . Scroll to see content

Cerita Kelam Roberto Mancini: Diusir Enzo Bearzot dari Timnas Italia usai Pesta di Kelab Malam

Minggu, 25 Juli 2021 - 05:15:00 WIB
Cerita Kelam Roberto Mancini: Diusir Enzo Bearzot dari Timnas Italia usai Pesta di Kelab Malam
Pelatih Timnas Italia Roberto Mancini. (Foto: Reuters).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Tampil brilian bersama Sampdoria di usia belia sudah cukup bagi Enzo Bearzot untuk melambungkan Roberto Mancini ke Timnas Italia senior. Bermodal penampilan menawan di klub, Mancio digadang-gadang sebagai striker pembunuh masa depan. 

Sayang, harapan itu tidak pernah menjadi kenyataan. Setidaknya di era Bearzot, arsitek yang membawa Italia juara Piala Dunia 1982 Spanyol. 

Mancini di tangan Bearzot mendapat kesempatan, namun di tangan pelatih jempolan itu pula Mancini menemui hari kelam.

Semuanya bermula dari tur Gli Azzurri, julukan timnas Italia, ke Amerika untuk melakoni laga persahabatan. 

Pelatih Timnas Italia 1975-1986 Enzo Bearzot. (Foto: La Stampa).
Pelatih Timnas Italia 1975-1986 Enzo Bearzot. (Foto: La Stampa).

Pertama, melawan Kanada pada 26 Mei 1984. Mancini saat itu berusia 19 tahun mencatat debut di timnas senior. 

“Mancini mengawali laga dari bangku cadangan. Dia masuk di babak kedua menggantikan pemain Lazio Bruno Giordano,” ujar penulis Luca Ciaoli dalam bukunya ‘Roberto Mancini: A Footballing Life', dikutip Minggu (25/7/2021). 

Mancini, kata Luca bermain cantik hari itu, membayar semua ekspetasi yang ditujukan padanya. Empat hari berikutnya atau pada 30 Mei 1984, giliran Italia menghadapi Amerika Serikat. Laga berlangsung di Giants Stadium, New Jersey, ditonton tak kurang 31.000 pasang mata. 

Mancini lagi-lagi masuk menggantikan Giordano. Hasil akhir tak memuaskan, 0-0. Kendati demikian skor pertandingan tak mengurangi kepercayaan Bearzot pada Mancini. Di matanya, pemain muda kelahiran Jesi tersebut tetap dianggap penyerang menjanjikan, tapi semuanya berubah hanya dalam semalam. 

Roberto Mancini dan skuad Italia juara Euro 2020 (foto: Reuters)
Roberto Mancini dan skuad Italia juara Euro 2020 (foto: Reuters)

Pesta di Studio 54

Usai pertandingan uji coba itu, tim kembali ke hotel. Bearzot mengultimatum semua pemain muda agar tetap tinggal di penginapan. 

Perintah itu dikeluarkan karena Bearzot bertanggung jawab kepada para orang tua pemain dan semuanya mengangguk setuju. Persoalannya, kata jurnalis Paolo Condo ketika Bearzot berisitirahat di kamar, para pemain veteran termasuk Marco Tardelli mengetuk pintu kamar Mancini.

“Mancini, apakah kamu tidak ingin keluar bersama kami,” kata pemain itu, dikutip dari artikel di The Athletic berjudul ‘Condo: How Italy manager Roberto Mancini sabotaged his own international career’.

Ajakan tersebut sulit ditepis Mancini. Terlebih ajakan datang dari para pemain yang telah kenyang pengalaman membela timnas. Mereka kemudian keluar menikmati gemerlap New York. Mereka berpesta di Studio 54, kelab malam yang sangat tersohor seantero dunia.

Mancini sangat menikmati malam itu. “Saya begitu senang,” ucapnya dalam wawancara dengan GQ Italy beberapa tahun kemudian.

Menjelang pagi mereka kembali ke hotel. Hari itu justru akhir buruk bagi Mancini. Bearzot murka dan Mancini dilabrak, karier Mancini di timnas berakhir.

“Saya duduk di sana mendengarkan ucapan terburuk dalam hidup saya. Dia (Bearzot) mengatakan kepada saya segala macam, saya tidak tidur karena saya terlalu menyukai diri saya sendiri, bahwa saya bertindak seperti orang bodoh, bahwa dia tidak akan pernah menelepon saya lagi,” ucapnya. 

Belum cukup, Bearzot bersumpah tidak akan memanggilnya lagi ke timnas kecuali dia mampu mencetak 40 gol semusim. Faktanya, Mancini memang tak dipanggil lagi untuk memperkuat Gli Azzurri.

Piala Dunia 1986 pun berlalu tanpanya. Baru ketika Bearzot dipecat karena gagal mengulang sejarah (membawa Italia kembali juara) dan digantikan Azeglio Vicini, Mancini kembali dipanggil.

Pemain yang mengawali karier profesional di Bologna itu turut tampil di Euro 1988 ketika Italia finish di semifinal. Mancini juga berkontribusi pada Piala Dunia 1990. Namun, dia tak pernah benar-benar jadi bintang lapangan.

Pada kompetisi terakbar yang dimainkan di Italia itu, Mancini kalah pamor dari anak muda bernama Roberto Baggio. Begitu juga pentas terakhirnya di Piala Dunia 1994 AS. Mancini malah berselisih dengan Arrigo Sacchi. 

Mancio mengamuk karena dijanjikan main 90 menit, tapi tak dipenuhi Sacchi. Di sisi lain, Sacchi punya alasan tak menjadikan Mancini pilihan utama.

Saat itu, Si Kuncir Kuda Roberto Baggio sedang bersinar. Belum lagi kompatriotnya Gianluca Vialli dan ‘Maradona Baru’ dari Napoli, Gianfranco Zola.

Nasib Mancini di timnas sebagai pemain boleh jadi tak cemerlang tapi sejarah emas telah diciptakannya ketika menjadi pelatih. Mancini telah mengangkat Italia ke kasta tertinggi Benua Biru dengan merengkuh titel Juara Euro 2020.

Editor: Kurnia Illahi

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut