Daftar 25 Tim Gagal Lolos Piala Asia U-20 2023: Ada Rival Abadi Timnas Indonesia
SURABAYA, iNews.id - Berikut daftar 25 tim yang gagal lolos Piala Asia U-20 2023. Salah satunya merupakan rival abadi Timnas Indonesia di Asia Tenggara.
Ada sembilan grup yang sudah menuntaskan fase kualifikasi pada Minggu (18/9/2022). Sejumlah tim pun telah memastikan kelolosan ke putaran final Piala Asia U-20 2023.
Secara total, terdapat 16 tim yang berhak lolos ke putaran final Piala Asia U-20 2023. Jumlah tersebut termasuk Uzbekistan yang menjadi tuan rumah.
Masing-masing juara dari sepuluh grup akan lolos otomatis ke putaran final. Adapun lima tiket lolos lainnya akan diperebutkan oleh tim runner-up terbaik dari masing-masing grup.
Timnas Indonesia U-19 termasuk salah satu tim yang lolos ke putaran final turnamen tersebut. Tim asuhan Shin Tae-yong keluar sebagai juara Grup F setelah menyapu bersih tiga laga babak grup dengan kemenangan. Adapun Vietnam U-19 juga lolos ke putaran final melalui jalur runner up terbaik.
Sementara sebanyak 25 tim dipastikan gagal lolos ke babak selanjutnya. Salah satu di antaranya adalah rival abadi Timnas Indonesia, Malaysia. Harimau Malaya Muda diketahui tergabung di Grup E bersama Korea Selatan, Mongolia, dan Sri Lanka.
Malaysia hanya mampu menempati peringkat ketiga Grup E dengan koleksi empat poin. Harimau Malaya Muda hanya mampu mencatatkan satu kemenangan, satu hasil seri, dan sekali kalah.
Adapun tim top ASEAN lainnya yang dipastikan gagal lolos ke putaran final adalah Filipina dan Singapura. Sementara itu, nasib kelolosan Thailand ke putaran final masih harus menunggu hasil akhir dari seluruh laga Grup H. Grup yang ditempati oleh Irak, Australia, India, dan Kuwait itu baru akan bertanding pada Oktober mendatang.
Berikut 25 Negara Gagal Lolos ke Piala Asia U-20 2023:
Palestina, Maladewa, Malaysia, Mongolia, Bhutan, Nepal, Yaman, Myanmar, Laos, Guam, Taiwan, Turkmenistan, Kepulauan Mariana Utara, Bangladesh, Bahrain, Sri Lanka, Timor Leste, Hong Kong, UEA, Afghanistan, Lebanon, Brunei, Kamboja, Filipina, dan Singapura.
Editor: Dimas Wahyu Indrajaya