Deja Vu, Diego Maradona Juga Pernah Digiring Keluar oleh Polisi dan Petugas Kesehatan
SAO PAULO, iNews.id - Empat pemain Argentina ditarik keluar kepolisian dan petugas kesehatan Brasil karena diduga melanggar protokol kesehatan (prokes) Covid-19. Sedikit mirip, legenda Argentina Diego Maradona juga pernah merasakan hal serupa saat memperkuat Argentina.
Laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 antara Brasil versus Argentina di Stadion Neo Quimica pada Senin (6/9/2021) panas meski kedua tim hanya bermain selama enam menit saja. Masalahnya laga dihentikan oleh kepolisian agar petugas kesehatan bisa mengangkut empat pemain Argentina.
Empat pemain Argentina tersebut ialah Emiliano Martinez, Cristian Romero, Giovani Lo Celso dan Emiliano Buendia. Keempatnya dianggap melanggar prokes Covid-19 di Brasil karena tidak menjalani karantina selama 14 hari.
Pemain, ofisial pertandingan dan pihak kepolisian pun sempat cekcok. Tak terkecuali kapten tim Argentina, Lionel Messi yang melakukan protes langsung di hadapan yang berwenang.
Pada akhirnya, laga tersebut ditunda. CONMEBOL kabarnya sudah menyerahkan keputusan akhir pada FIFA selaku penyelenggara Kualifikasi Piala Dunia zona Amerika Selatan.

Momen tersebut agaknya bisa dibilang deja vu (peristiwa yang pernah dialami di masa lalu) bagi Argentina. Karena pada 1994, legenda mereka Diego Maradona juga pernah merasakan hal yang hampir sama.
Memperkuat Argentina di Piala Dunia 1994 Amerika Serikat, Maradona diharapkan bisa mengantar negaranya berjaya kembali di ajang sepak bola terakbar itu. Harapan pun muncul dari pemilik julukan Tangan Tuhan di babak grup. Maradona sanggup mencetak satu gol di laga kontra Yunani dan sebiji assist saat melawan Nigeria.
Namun, itu saja yang bisa diberikan Maradona pada Argentina. Karena setelahnya, eks striker Barcelona dan Napoli terusir dari Piala Dunia.
Penyebabnya Maradona dinyatakan gagal tes kesehatan karena terbukti mengonsumsi efedrin, salah satu obat yang dilarang FIFA. Maradona pun digiring dari lapangan pertandingan oleh petugas kesehatan dan polisi setempat setelah melakoni laga melawan Nigeria pada 25 Juni 1994.
"Hari paling menyedihkan bagi Argentina. Mereka (FIFA) ingin saya langsung pensiun dari sepak bola. Saya tidak berpikir ingin melakukan balas dendam. Jiwa saya hancur sekarang. Saya mati-matian berlatih dan sekarang mereka melakukan ini pada saya!" ucap Maradona setelah dinyatakan gagal tes kesehatan, dikutip dari The Sun.
Seusai dinyatakan menyalahi aturan FIFA, Maradona langsung dipulangkan lebih cepat dari kawan-kawannya. Argentina sendiri hanya mampu melaju sampai babak perdelapan final karena kalah 2-3 dari Rumania.
Setelah dihukum tidak boleh bermain selama 15 bulan, Maradona kembali tampil lagi membela Boca Juniors. Sehabis pensiun dia kemudian beralih menjadi pelatih dan segala kontroversi tetap melekat padanya hingga berpulang ke pelukan Yang Maha Kuasa pada 25 November 2020.
Editor: Dimas Wahyu Indrajaya