Demi Barcelona, Xavi Tolak Tawaran Latih Timnas Brasil

BARCELONA, iNews.id – Pelatih baru Barcelona, Xavi Hernandez, ternyata sudah memiliki niat besar untuk melatih Blaugrana. Bahkan, pria berusia 41 tahun itu rela menolak tawaran melatih Timnas Brasil.

Perkenalan Xavi sebagai pelatih baru Barcelona dilaksanakan di Stadion Camp Nou, Senin (8/11/2021). Momen tersebut menjadi peristiwa bersejarah mengingat Xavi pernah menjadi salah satu gelandang terbaik yang pernah dimiliki Blaugrana.

Baca Juga

Jadwal Siaran Langsung Dewa United vs Shan United di AFC Challenge League 2025-2026 Malam Ini, Live di RCTI!

Rupanya, Timnas Brasil sempat tertarik untuk menjadikan Xavi sebagai pelatih saat Barcelona masih melakukan negosiasi dengan nya beserta Al-Sadd. Selecao ingin menjadikan Xavi untuk membantu pelatih Timnas Brasil saat ini, Tite, di Piala Dunia 2022.

"Ya, memang benar saya berbicara dengan Brasil. Idenya adalah untuk membantu Tite dan mengambil alih tim setelah Piala Dunia (pada 2022),” ujar Xavi dilansir dari 90 Min, Senin (8/11/2021).

Baca Juga

Resmi! Barcelona Perkenalkan Xavi Hernandez sebagai Pelatih Baru

Namun, Xavi lebih tertarik untuk pulang ke Barcelona dan mengaku  sudah siap dengan tantangan yang akan dihadapi. Dirinya pun menganggap bahwa ini merupakan waktu yang tepat baginya untuk mengambil alih kursi pelatih Barcelona.

Baca Juga

Barcelona Apes, Ditahan Imbang Celta Vigo setelah Unggul 3 Gol

"Mimpi saya adalah datang ke Barcelona. Saya merasa siap, dengan kepercayaan diri yang tinggi. Saya percaya bahwa ini adalah momen yang tepat," tambah mantan pemain gelandang tersebut.

Meski begitu, Xavi mengakui bahwa dirinya sempat ingin menolak tawaran yang diberikan oleh Barcelona. Namun dirinya menjadi yakin setelah Presiden Barcelona, Joan Laporta, menghubunginya secara langsung.

Baca Juga

Infografis Xavi Resmi Latih Barcelona

“Dua kali pertama Barcelona datang menelepon, kami tidak merasa baik tentang itu, baik di keluarga atau di level sepakbola. Saya merasa ini terlalu dini,” pungkasnya.

“Kemudian, dengan pemilihan diantaranya, sepertinya bukan saat yang tepat. Sekarang, dengan Joan, saya memiliki hubungan yang sangat baik. Saya pikir dia adalah presiden terbaik yang pernah dimiliki klub ini. Dia menelepon saya dan saya tidak ragu-ragu,” tukasnya.

Editor: Dimas Wahyu Indrajaya