Diam-Diam Mengancam: Persija Jakarta Bangun Tim Bertabur Bintang jelang Super League 2025-2026
JAKARTA, iNews.id – Tanpa banyak gembar-gembor, Persija Jakarta sedang membangun sesuatu yang besar. Di bawah tangan dingin Mauricio Souza, klub Ibu Kota itu menyiapkan kejutan untuk musim Super League 2025-2026, mulai dari persiapan matang, kembalinya pilar Timnas, hingga manuver senyap memburu pemain asing berkualitas.
Sesi latihan Persija tak lagi sekadar rutinitas fisik. Ada semangat baru, rasa lapar yang terasa jelas. Kehadiran kembali sang kapten Rizky Ridho dan tandemnya di Timnas, Jordi Amat, jadi sinyal awal bahwa Macan Kemayoran siap kembali buas di pentas domestik.
“Sesi latihan kami berjalan sangat bagus. Beberapa pemain sudah tiba minggu ini. Kami bisa menjalankan apa yang sudah kami rencanakan,” ujar Mauricio Souza, dikutip dari situs resmi klub, Selasa (8/7/2025).
Walau skuad belum komplet, Souza tetap tenang. Sejumlah pemain seperti Dony Tri Pamungkas dan Rayhan Hannan masih bersama Timnas Indonesia U-23, sedangkan lima lainnya, yakni Hansamu Yama, Witan Sulaeman, Zahaby Gholy, Riko Simanjuntak, dan Eksel Runtukahu, ikut memperkuat Liga Indonesia All-Stars di ajang Piala Presiden 2025.
Namun kondisi itu tak menghambat laju tim. Souza tetap menjalankan rencana latihan jangka panjang dengan detail dan disiplin tinggi. Ia percaya, ketika seluruh pemain sudah bergabung, intensitas akan meningkat, dan level permainan akan naik drastis.
“Tentu kami sadar masih ada banyak pemain yang belum datang. Tapi saya percaya minggu depan pemain makin lengkap,” tambahnya.
Di balik suasana latihan yang positif, manajemen Persija juga sedang bergerak senyap di bursa transfer. Fokusnya? Menyempurnakan kekuatan lewat perekrutan pemain asing berkualitas, tapi tak gegabah.
Tak ada transfer instans yang sekadar mengejar nama besar. Persija membangun dengan rencana. Setiap incaran dipilih berdasarkan kebutuhan taktis dan karakter yang cocok dengan filosofi Mauricio Souza.
Ini jadi pembeda Persija musim ini. Alih-alih reaktif, mereka proaktif membangun fondasi — dalam dan luar lapangan. Dan ketika skuad sudah utuh, kekuatan sesungguhnya Persija akan terlihat.
Persija Jakarta jelas tak ingin mengulang musim yang stagnan. Di Super League 2025-2026, Macan kemayoran ingin lebih dari sekadar bersaing, mereka ingin merebut kembali takhta. Dengan kombinasi pemain senior, darah muda Timnas, dan pelatih yang visioner, kekuatan klub Rizky Ridho dan kolega patut diperhitungkan.
Kebangkitan ini bukan sekadar retorika, tapi proyek nyata. Dan mungkin, klub lain baru akan menyadarinya ketika Persija sudah di depan.
Editor: Abdul Haris