Dikabarkan Batal Bermain di China, Iniesta Dibidik Jadi Agen Pemain

BEIJING, iNews.id - Gelandang Barcelona Andres Iniesta kemungkinan batal berlabuh di Liga Super China. Tingginya bayaran penggawa Timnas Spanyol itu menjadi penyebab.

Sebelumnya beredar kabar Iniesta akan dikontrak selama tiga tahun dengan Chongqing Lifan. Selama di Negeri Tirai Bambu, kapten Barcelona itu akan mendapat bayaran sebesar 81 juta Euro atau 27 juta Euro per musim. Kabar batalnya Iniesta ke Chongqing Lifan diketahui setelah rilis resmi yang dikeluarkan klub tersebar di situs media sosial China, Weibo.

Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Timnas Honduras U-17 di Piala Dunia U-17 2025 Malam Ini: Live di FIFA+!

Pemilik Chongqing Lifan Jiang Lizhang sebelumnya membenarkan berita terkait upah besar yang akan diterima Iniesta. Rupanya hal tersebut melahirkan sejumlah perdebatan dari banyak pihak. Publik menilai, Lizhang selaku pemilik klub tidak peka terhadap talenta sepak bola dalam negeri andai menggaji Iniesta sebesar itu. Selain itu, Chongqing tidak mau melanggar aturan sepak bola China.

"Baru-baru ini, media memberitakan Iniesta akan bergabung dengan gaji tinggi. Chongqing menegaskan klub akan mengikuti investasi rasional dan mengikuti aturan-aturan Federasi Sepakbola China yang dikendalikan pemerintah. Aturan-aturan itu termasuk batasan gaji di semua divisi," bunyi pernyataan klub yang ditulis Jiang Lizhang.

Dalam laporan Sky Sports, Asosiasi Sepak Bola China menerapkan pajak selangit untuk pemain dengan nilai transfer tinggi. Lizhang kemudian menegaskan, andai pun Iniesta tetap ke Chongqing, pihak klub tidak akan menjadikannya sebagai pemain. Dia mengaku membutuhkan sosok Iniesta sebagai perangsang kemajuan industri sepak bola di China.

"Kami memiliki kerja sama komersial dengan Iniesta, bukan berarti jika dia datang ke China itu berarti bergabung dengan klub sebagai pemain. Dia akan menjadi agen pemain, mempromosikan sepak bola China, serta mengedukasi anak-anak muda," ucapnya.

Dia menegaskan, Chongqing terus meningkatkan nilai investasi dalam pembinaan pemain muda di China. Tanpa diminta sekalipun, urusan pembinaan menjadi tanggung jawab Lizhang demi melahirkan pemain berkualitas yang berguna untuk kepentingan Chongqing sebagai klub atau pun timnas China.

"Klub yang saya pimpin tidak akan melanggar janji untuk mengembangkan sepak bola di China. Bahkan, kami bertekad terus berkontribusi dalam menyehatkan regenerasi sepak bola China. Merusak nilai jual pemain dan melanggar kebijakan Asosiasi Sepak Bola China bukanlah filosoi klub," ungkapnya.

Editor: Achmad Syukron Fadillah