Disebut Jadi Dalang Kehancuran Barcelona, Josep Maria Bartomeu Buka Suara

BARCELONA, iNews.id – Mantan Presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu buka suara perihal kondisi Barcelona saat ini. Dia menganggap Joan Laporta sebagai biang kegagalan dalam pembaruan negosisasi kontrak dengan Lionel Messi.

Bartomeu menuduh presiden Barcelona saat ini, Joan Laporta sebagai biang kehancuran Barcelona dan kegagalan mempertahankan Lionel Messi. Namun, Laporta menyangkal tuduhan tersebut dan balik menuduh. Menurutnya penyebab gagalnya negosiasi kontrak baru Messi adalah buruknya kondisi keuangan klub yang diwarisi Bartomeu.

Bikin Borneo FC Telan Kekalahan Perdana di Super League 2025-2026, Johnny Jansen Puji Penampilan Bali United

Sebagai pendahulu, Bartomeu dianggap orang yang bertanggung jawab atas warisan krisis keuangan klub yang diturunkan pada periode Laporta saat ini. Sejak masih menjabat, Bartomeu juga dimusuhi oleh para fans Blaugrana.

Kini pria berusia 58 tahun tersebut buka suara, karena namanya dituduh sebagai dalang kehancuran Barcelona saat ini. Dalam tulisannya, dia menganggap Laporta dan dewan direksi saat ini bersalah atas kepergian Messi.

Ditinggal Lionel Messi, Permintaan Tiket Nonton Barcelona di Camp Nou Berkurang Drastis

“Direksi kami berencana untuk mengadakan pemilihan pada 21 Maret 2021, dalam periode undang-undang di akhir mandat kami, yang akan memungkinkan kami untuk mengambil dan melaksanakan penyelesaian keuangan musim 2020-2021. Seperti keinginan kami, dan mengambil keputusan yang diperlukan untuk menghindari sampai pada situasi keuangan saat ini," tulis surat terbuka Bartomeu, dilansir dari Marca, Sabtu (14/8/2021).

Janji Lionel Messi pada PSG, Siap Bantu Singkirkan Barcelona di Liga Champions

"Kami akan menjadi satu-satunya yang bertanggung jawab atas penutupan [karena pandemi] dan konsekuensinya. Keputusan yang belum diambil Dewan baru selama beberapa bulan terakhir ini, memperjelas kelambanan mereka,” tambahnya dalam isi surat tersebut.

Surat terbuka itu bisa dikatakan klaim yang sangat berani dari Bartomeu. Di mana dia mengatakan bahwa warisan yang ditinggalkannya masih relevan sangat bagus.

Dia juga menambahkan Laporta dan dewan direksi Barcelona tak berani bertindak sesuatu dan hanya menunggu situasi semakin buruk. Dalam suratnya yang panjang dan terperinci, mantan Presiden Barcelona itu menyoroti kesepakatan potensial yang dibuat dewan direksinya terdahulu. Namun kini telah ditinggalkan pada saat Laporta menjabat sebagai Presiden.

“Mulai April 2020 kami memulai proyek Barcelona Corporate, yang secara ringkas terdiri dari masuknya empat mitra strategis. Jika Dewan (Laporta) menyetujui proyek (Barcelona Corporate), maka klub akan mendapat suntikan modal setidaknya sebesar 220 juta euro. Nominal itu bisa mengurangi kerugian pendapatan yang disebabkan oleh covid yang pada 2020-2021 bisa menjadi 375 juta euro,” lanjut isi surat terbuka Bartomeu.

"Jika 220 juta euro itu bisa ditambahkan untuk menutupi gaji pemain yang telah dikurangi 20 persen (90 juta euro) per tanggal 21 Maret 2021. Ketika ekspektasi terburuk dikonfirmasi, rasio gaji yang ditentukan Liga Spanyol akan terpenuhi, memungkinkan semua pemain didaftarkan tanpa ada masalah,” terang Bartomeu.

Editor: Dimas Wahyu Indrajaya