Eks Presiden Bayern Munchen Sindir Barca: Punya Utang Banyak Kok Ingin Beli Lewandowski

MUNICH, iNews.id- Mantan Presiden Bayern Munchen, Uli Hoeness menyindir Barcelona yang terus meminati Robert Lewandowski padahal punya hutang sebesar 1,3 miliar Euro atau Rp20 triliun. Dia menilai upaya Barcelona mendekati Lewandowski adalah hal konyol.

Barcelona terus mengejar Lewandowski. Padahal, Direktur Bayern, Hasan Salihamidzic berkali-kali menegaskan Lewandowski akan bertahan di Allianz Arena.

Baca Juga

Pep Guardiola Ngamuk Manchester City Kalah 1-2 dari Newcastle United, Sampai Dorong Kameramen

Saga transfer tersebut kian memanas kala Lewandowski menegaskan niatnya untuk segera angkat kaki dari Bayern. Pihak Barcelona pun dikabarkan sudah melayangkan tawaran sebesar 50 juta Euro.

Hoeness pun turut memanaskan drama tarik ulur Lewandowski itu. Dia menyindir dengan mempertanyakan mengapa Barcelona begitu berminat memboyong Lewandowski, padahal memiliki tumpukan hutang yang belum dibayar.

Baca Juga

Infografis Robert Lewandowski Sudah Tak Nyaman di Bayern Munchen

“Barcelona ingin mengontrak Lewandowski ketika mereka memiliki hutang sebesar 1,3 miliar Euro enam bulan lalu, mereka seperti tidak mau kehilangan pamor,” kata Hoeness dilansir Mundo Deportivo, Sabtu (25/6/2022).

Baca Juga

Robert Lewandowski Sudah Tak Nyaman di Bayern Munchen: Saya Hanya Ingin Pergi

Hoeness pun menyebut bahwa Barcelona harus melunasi hutangnya terlebih dahulu sebelum memboyong pemain bintang. Hoeness menilai bahwa Barcelona akan bangkrut jika raksasa Catalan tersebut merupakan klub Jerman.

“Di Jerman, mereka bisa saja sudah bangkrut, tetapi mereka membuat penawaran jutaan dollar untuk pemain Bayern, posisi kami jelas, Lewandowski terikat kontrak bersama kami hingga 2023,” tambahnya.

Baca Juga

Bayern Munchen Pasang Harga Mahal untuk Robert Lewandowski, Barcelona Kuat Bayar?

Bukan tanpa dasar, klub-klub Jerman umumya memiliki keuangan yang lebih sehat dari klub-klub Eropa lainnya. Hal itu dikarenakan DFB (federasi sepak bola Jerman) menerapkan kebijakan yang lebih ketat untuk mengatur keuangan klub-klub Jerman.

Editor: Ibnu Hariyanto