JAKARTA, iNews.id- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menjelaskan alasan tidak memberikan hukuman kepada Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-22 yang terlibat baku hantam dengan Thailand di final cabang olahraga (cabor) sepak bola SEA Games 2023. Erick menegaskan Timnas Indonesia jadi korban di insiden itu.
Insiden baku hantam itu terjadi saat Timnas Indonesia U-22 bersua dengan Thailand di final cabor sepak bola SEA Games 2023, Selasa (16/5/2023). Keributan tersebut dipicu dari aksi saling sindir antara kedua tim.
Chelsea vs Barcelona Berakhir 3-0, Hansi Flick Sesali Blaugrana Bikin Banyak Kesalahan
Wasit saat itu bersikap tegas mengeluarkan sejumlah kartu merah kepada pemain dan ofisial kedua tim. Insiden ini membuat Federasi Sepak Bola Thailand (FA Thailand) meminta maaf dan memberikan hukuman kepada para pemain serta staf yang terlibat.
Ternyata, PSSI memiliki pandangan beda dengan FA Thailand soal insiden itu. Erick menilai Timnas Indonesia jadi korban intervensi timnas Thailand sehingga terjadi keributan.
Erick Thohir Pastikan Timnas Indonesia Hadapi Argentina di FIFA Matchday 2023
“Yang diintervensi kita kok. Kenapa kita mesti hukum diri kita? Jadi ya tentu kita harus ada koreksi (dari kejadian itu) tapi kalau menghukum ya orang kita ga mengintervensi. Yang pertama kita yang didatengin (Thailand) kok,” kata Erick kepada awak media, Rabu (24/5/2023).
“Dan itu tindakan provokasi yang saya rasa ya ada yang bisa ditoleran atau tidak,” tuturnya.
Lionel Messi Berpotensi Main Lawan Indonesia, Erick Thohir: Jangan Gemetar!
Erick mengatakan sangat menghormati langkah yang diambil oleh FA Thailand. Pria berusia 52 tahun itu yakin insiden tersebut tidak mencemari hubungan antar-federasi sepak bola Asia Tenggara selama turnamen berlangsung.
“Tetapi saya sangat respek dengan PSSI-nya Vietnam dan Thailand. PSSI negara-negara mana pun yang kemarin selama di Kamboja sangat berhubungan baik dengan saya,” ujar Erick.
Erick Thohir Bocorkan Permintaan Argentina Sebelum Kujungi Indonesia di FIFA Matchday
“Dan saya apresiasi dengan federasi thailand yang memang juga mungkin ada mekanisme sendiri, tapi saya gamau ikut campur,” katanya.
Editor: Ibnu Hariyanto
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku