Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : SEA Games 2025 Usai, Kemenpora Mulai Petakan Emas Asian Games 2026
Advertisement . Scroll to see content

Erick Thohir Tegaskan Tak Ada Ultimatum Juara untuk Vanenburg di Piala AFF U-23 2025

Senin, 28 Juli 2025 - 07:30:00 WIB
Erick Thohir Tegaskan Tak Ada Ultimatum Juara untuk Vanenburg di Piala AFF U-23 2025
Ketua umum PSSI Erick Thohir. (Foto: iNews/Aldhi Chandra)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan tak ada ultimatum kepada Pelatih Gerald Vanenburg untuk membawa Timnas Indonesia U-23 juara Piala AFF U-23 2025. Ia menekankan pentingnya proses dalam membangun tim nasional yang tangguh, khususnya di kelompok usia muda.

Timnas Indonesia U-23 akan berhadapan dengan Timnas Vietnam U-23 dalam laga puncak Piala AFF U-23 2025 yang akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Selasa (29/7/2025) malam. Meski laga ini menjadi peluang besar merebut gelar juara, Erick menolak memberikan tekanan berlebihan kepada Vanenburg.

Menurut Erick, target juara memang ada, namun bukan keharusan yang dibebankan secara kaku. Ia memahami bahwa skuad Garuda Muda saat ini sedang memasuki fase awal pembentukan di bawah arahan pelatih asal Belanda tersebut. Proses itu menurutnya jauh lebih penting untuk jangka panjang.

"Ultimatum (untuk wajib juara) enggak. Kami semua proses," ujar Erick Thohir di Jakarta.

Erick kemudian mencontohkan bagaimana pendekatan yang dilakukan terhadap pelatih Shin Tae-yong. Menurutnya, pelatih asal Korea Selatan itu juga diberi waktu panjang untuk menata tim hingga akhirnya mendapat perpanjangan kontrak karena hasil yang terlihat seiring waktu.

"Semua ada kontraknya. Coach Shin Tae-yong saja 5 tahun terus diperpanjang," tambahnya.

Mantan Presiden Inter Milan itu menegaskan, membangun fondasi kuat Timnas Indonesia bukan pekerjaan instans. Terlebih dalam tim kelompok usia seperti U-23 yang butuh banyak jam terbang dan waktu adaptasi. Oleh karena itu, tekanan untuk langsung juara dianggap tidak relevan dalam konteks ini.

"Bukan konsekuensi. Jangan melihat seperti itu. Ini semua proses yang kami perlu waktu. Ini mereka baru (membangun tim). Coach Gerald baru, (Timnas Indonesia) main berapa (laga)? Berapa minggu? Iya kan?" ucap Erick.

Ia juga mengingatkan publik dan pengurus PSSI agar tidak terburu-buru memberikan vonis terhadap proses yang tengah dijalani oleh pelatih dan para pemain muda. Erick menilai bahwa pembangunan tim nasional perlu dilakukan secara bertahap dan terstruktur, termasuk dalam menyiapkan jenjang kepelatihan.

"Kalau kami semua langsung vonis, vonis, vonis. Iya kan? Ya tentu. Kapan kami membangun strata-strata kepelatihan," sambungnya.

Sementara itu, Timnas Indonesia U-23 terakhir kali meraih gelar juara Piala AFF U-23 pada edisi 2019. Saat itu, Garuda Muda sukses menaklukkan Thailand 2-1 di partai final. Laga melawan Vietnam kali ini menjadi momentum bagi skuad muda untuk menegaskan potensi mereka, namun tanpa tekanan berlebihan dari federasi.

Editor: Abdul Haris

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut