Erick Thohir Ungkap Piala Dunia U-17 Hanya Gunakan 4 Stadion

JAKARTA, iNews.id - Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir, mengungkapkan jika Piala Dunia U-17 2023 di Indonesia hanya akan menggunakan empat stadion. Keputusan itu diambil setelah rapat dengan FIFA.

Hal tersebut diungkapkan Erick setelah acara peresmian Indonesia Arena di Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (7/8/2023) siang WIB. Namun, dia menyebut jika FIFA yang akan mengumumkan hal tersebut secara resmi.

Baca Juga

Timnas Indonesia U-17 Ketakutan Zambia U-17 Bantai Seluruh Lawan Jelang Piala Dunia U-17 2025?

“Sekarang tinggal 94 hari menuju Piala Dunia U-17 dan tentu dana yang harus digelontorkan harus seefisien mungkin. Karena itu, dari delapan stadion, hasil rapat dengan FIFA, kita sepakat empat stadion,” kata Erick, Senin (7/8/2023).

“Kenapa empat stadion? Karena kita memikirkan logistik juga, terbang ke sana terbang ke sini, kan, itu harus diperhitungkan juga. Karena itu, ada kesepakatan dengan FIFA, tapi yang akan mengumumkan FIFA ya bukan saya,” ujarnya.

Baca Juga

Hasil Inspeksi FIFA di 4 Stadion Piala Dunia U-17 2023: Rumput Jadi Sorotan

Erick mengatakan bahwa nantinya di Jakarta akan berlangsung pertandingan dari dua grup Piala Dunia U-17. Kemudian di Bandung tepatnya di Stadion Si Jalak Harupat akan berlangsung satu grup, Surabaya satu grup, dan Solo juga satu grup.

“Kita juga mengusulkan timnas main di Jakarta. Lalu pembukaan di Jakarta, semifinal dan final di Solo seperti yang (Piala Dunia U-20),” tutur Erick.

Baca Juga

Erick Thohir Bongkar Alasan Utama Piala Dunia U-17 2023 Hanya Digelar di Pulau Jawa

Erick menyebutkan pada Rabu nanti akan diadakan rapat lagi dengan Menpora, PUPR, Gubernur DKI Jakarta, dan Gubernur Jawa Barat. Nantinya pertemuan itu akan membahas soal gelaran Piala Dunia U-17.

“Itu untuk mempersiapkan kunjungan FIFA tanggal 26 (Agustus). Rencana kan kejuaraan dunia perempuan itu 20-an selesai. Nah, nanti mereka akan mengirim orang ke sini dari Australia dan Eropa,” pungkasnya.

Editor: Fitradian Dhimas Kurniawan