MANCHESTER, iNews.id – Pelatih Manchester United, Erik ten Hag memastikan tidak ada belanja pemain pada bursa transfer musim dingin 2024. Dia memilih menunda aktivitas transfer Man United hingga musim panas tahun depan.
Performa lesu di putaran pertama musim 2023-2024, hingga badai cedera membuat sebagian besar fans Man United ingin The Red Devils memboyong amunisi anyar. Terlebih jadwal pertandingan di musim dingin hingga putaran kedua musim ini akan sangat padat.
Gara-Gara Dikalahkan Timnas Futsal Indonesia di SEA Games 2025, Thailand Ditinggalkan sang Pelatih
Meski begitu, Ten Hag tidak berpikir demikian. Dia masih percaya Bruno Fernandes dan kolega mampu membawa Man United bangkit di sisa pertandingan 2023-2024 ini.
“Saya tidak berpikir bahwa kami perlu mendatangkan pemain baru pada bulan Januari, dan, jika demikian, pendekatan dari United adalah jika Anda dapat meningkatkan tim Anda, maka Anda harus melakukannya,” kata Ten Hag dilansir Sky Sports, Jumat (8/12/2023).
Chelsea Dihajar Man United, Mauricio Pochettino: Mereka Lebih Baik
Ten Hag membeberkan alasan belanja pemain di jendela musim dingin bukan hal yang realistis. Menurutnya, jarang sekali pemain top ingin hengkang di pertengahan musim
Man United Atasi Chelsea, Erik ten Hag Yakin Scott McTominay Seharusnya Bisa Hattrick
“Namun secara realistis, dalam kaitannya dengan pasar, sering kali Anda tidak menarik pemain terbaik di musim dingin. Para pemain top tidak akan meninggalkan klub mereka di musim dingin. Pemain yang hengkang di musim dingin adalah yang kecewa, cedera atau tidak fit, atau apa pun,” ujarnya.
Juru taktik asal Belanda itu memilih menunda aktivitas transfer Man United hingga musim panas mendatang. Dia menilai peluang The Red Devils mendapat pemain berkualitas lebih terbuka pada musim panas ketimbang musim dingin.
“Kami harus mengembangkan dan memajukan tim ini. Kenyataannya, kami akan menuju bursa transfer musim panas mendatang dan akan ada pemain-pemain baru yang masuk,” tutur Ten Hag.
Editor: Fitradian Dhimas Kurniawan
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku