FIGC: Juventus Menolak Dapat Scudetto karena Virus Corona
TURIN, iNews.id - Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) masih mencari opsi ideal terkait kelanjutan Serie A. Kabarnya Juventus menolak jika mereka disahkan jadi juara karena situasi darurat.
Liga Italia dihentikan sementara sejak pekan kedua Maret lalu. Langkah ini diambil setelah pemerintah Italia melarang semua aktivitas olahraga yang mengumpulkan orang banyak. Peraturan tersebut dibuat guna memutus penyebaran virus corona.
Italia menjadi salah satu negara dengan kasus positif virus corona terbanyak di dunia dengan 115.242 orang, 18.278 meninggal dunia, dan 13.915 dinyatakan sembuh.
FIGC memperpanjang penangguhan Liga Italia sampai 13 April mendatang. Namun penundaan berpotensi lebih lama lagi jika penyebaran virus corona di Italia belum menunjukkan penurunan dalam waktu dekat.
Jika melihat situasi yang diliputi ketidakpastian, banyak yang meragukan Liga Italia 2019/2020 bisa merampungkan 12 pertandingan sisa. Namun demikian, FIGC tetap optimistis semua pertandingan Serie A bisa dimainkan, apalagi UEFA sudah memundurkan jadwal Euro 2020 ke tahun depan.
"Prioritasnya adalah merampungkan musim (2019/2020). Rencananya dimulai pada 20 Mei atau awal Juni dan berakhir Juli," kata Presiden FIGC, Gabriele Gravina.
Gravina menilai usulan menyudahi musim 2019-2020 lebih awal justru akan melahirkan permasalahan. Kabarnya, Juventus menolak jika FIGC menyetop liga di pekan ke-26 dan memberikan gelar juara kepada mereka.
"Saya pikir menyudahi musim akan lebih kompleks. Langkah tersebut akan menimbulkan ketidakadilan, yang pada akhirnya akan menggiring pada darurat hukum saat pandemi," ujarnya.
"Hanya ada satu gelar scudetto, dan Juventus menyatakan diri mereka tidak suka dengan solusi seperti itu," ucapnya.
Saat Liga Italia dihentikan Juventus tengah memimpin klasemen sementara dengan mengemas 63 poin cuma unggul satu angka dari Lazio di peringkat dua. Sedangkan di peringkat tiga ada Inter Milan yang mengemas 54 poin dari 25 pertandingan.
Editor: Arif Budiwinarto