Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Respons Indra Sjafri Pimpin Timnas Indonesia di FIFA Matchday November 
Advertisement . Scroll to see content

Gerald Vanenburg Blak-blakan Sebut Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-23 dari Vietnam

Rabu, 30 Juli 2025 - 16:55:00 WIB
Gerald Vanenburg Blak-blakan Sebut Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-23 dari Vietnam
Pelatih Timnas Indonesia U-23, Gerald Vanenburg. (Foto: PSSI)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Pelatih Timnas Indonesia U-23, Gerald Vanenburg, blak-blakan menyebut biang kerok kekalahan Garuda Muda dari Vietnam di final Piala AFF U-23 2025. Di depan publik sendiri di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Selasa (29/7/2025) Indonesia takluk 0-1. 

Gerald Vanenburg menilai penyelesaian akhir menjadi masalah paling mendesak bagi Timnas Indonesia U-23 usai berakhirnya Piala AFF U-23 2025. Meski secara permainan tergolong impresif, pelatih asal Belanda itu melihat kekurangan dalam hal konversi peluang menjadi gol.

Selama lima pertandingan turnamen, Timnas Indonesia U-23 hanya dua kali menang dalam waktu normal, satu kali menang melalui adu penalti, satu kali imbang, dan sekali kalah. Dari hasil tersebut, performa anak asuh Vanenburg secara keseluruhan memang tak buruk. Mereka mencetak 10 gol dan hanya kebobolan dua kali.

Namun jika ditelisik lebih dalam, jumlah gol itu sebagian besar tercipta dalam satu laga menghadapi Brunei Darussalam. Sisanya, Garuda Muda hanya mencetak satu gol saat melawan Filipina dan Thailand, serta gagal mencetak gol ketika menghadapi Malaysia dan Vietnam.

"Kami bermain dengan baik secara keseluruhan. Tapi kita tahu dalam sepak bola, hasil ditentukan oleh gol. Kami banyak menciptakan peluang, namun terlalu sulit untuk mencetak gol. Ini yang harus kami perbaiki ke depan," ujar Vanenburg.

Ketumpuan lini depan menjadi sorotan utama jelang laga penting di Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 yang akan digelar pada awal September. Indonesia akan bersaing di Grup J menghadapi Laos, Makau, dan Korea Selatan. Vanenburg harus segera menemukan solusi agar masalah ini tidak menjadi penghambat langkah Indonesia menuju turnamen utama.

Tantangan bagi Garuda Muda semakin besar mengingat hanya juara grup yang otomatis lolos ke Piala Asia U-23 2026. Dari 11 grup yang bertanding di sesi kualifikasi, hanya empat runner-up terbaik yang berhak mendapat tiket tambahan. Artinya, selisih gol dan efektivitas penyelesaian akhir sangat menentukan nasib Timnas U-23.

Saat menghadapi tim-tim yang punya pertahanan solid seperti Malaysia dan Vietnam, lini serang Indonesia kesulitan menembus blok pertahanan. Meski peluang tetap tercipta, kualitas penyelesaian yang minim membuat skor akhir tetap nihil. Ini menjadi bahan evaluasi utama yang diakui Vanenburg sendiri.

Salah satu solusi yang bisa dipertimbangkan adalah mengasah penyelesaian akhir lewat sesi latihan intensif, sekaligus memberi kepercayaan lebih kepada para striker. Kemampuan membaca ruang, pemahaman posisi, dan ketenangan dalam eksekusi menjadi aspek yang harus ditingkatkan.

Dengan waktu yang tersisa menjelang kualifikasi, Vanenburg dan tim pelatih harus cermat dalam membangun strategi menyerang yang lebih efektif. Terutama saat menghadapi Korea Selatan, yang di atas kertas merupakan lawan terberat di grup. Ketajaman lini depan bisa menjadi pembeda antara gagal dan lolos ke putaran final.

Kini, tekanan semakin besar mengingat Indonesia akan menjadi tuan rumah dalam grup kualifikasi. Bermain di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, para pemain tentu mendapat dukungan penuh dari publik. Namun, dukungan itu harus dijawab dengan performa optimal, terutama dalam mencetak gol.

Editor: Abdul Haris

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut