Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Resmi! Jadwal Timnas Indonesia U-22 di FIFA Matchday November 2025
Advertisement . Scroll to see content

Gerald Vanenburg Blak-blakan Ungkap Tantangan Terberat Latih Timnas Indonesia U-23

Kamis, 10 Juli 2025 - 11:30:00 WIB
Gerald Vanenburg Blak-blakan Ungkap Tantangan Terberat Latih Timnas Indonesia U-23
Pelatih Timnas Indonesia U-23, Gerald Vanenburg. (Foto: PSSI)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Pelatih Timnas Indonesia U-23, Gerald Vanenburg, blak-blakan mengungkap tantangan terberat melatih Garuda Muda jelang Piala AFF U-23 2025. Dalam pernyataannya, pelatih asal Belanda itu menyoroti pentingnya menjaga konsistensi performa para pemain selama 90 menit penuh.

Vanenburg telah memimpin sesi pemusatan latihan (TC) Timnas U-23 sejak 20 Juni 2025 di Jakarta. Selama hampir tiga pekan terakhir, ia terus mengasah fisik, taktik, dan mental Muhammad Ferarri dkk untuk menghadapi ajang bergengsi yang akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, dan Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, pada 15–29 Juli 2025.

Dalam wawancara yang dikutip dari kanal YouTube Timnas Indonesia, Vanenburg mengaku cukup puas dengan progres anak asuhnya sejauh ini. Ia juga optimis dengan kualitas individu maupun kolektivitas tim.

“Saya sangat optimistis, saya pernah bermain dengan pemain-pemain berkualitas, dan yang paling penting adalah kami menunjukkan performa selama 90 menit, bukan hanya di babak pertama,” ujar Vanenburg.

“Dan menurut saya itu yang paling penting, kami bisa menunjukkan permainan sepak bola yang bagus,” sambungnya.


Konsistensi Jadi Kunci, Bukan Tekanan Target

Meskipun cukup yakin dengan potensi skuad Garuda Muda, Vanenburg menyadari bahwa pekerjaan berat belum berakhir. Ia menekankan bahwa menjaga level permainan sepanjang turnamen adalah hal tersulit dalam sepak bola modern, terutama di kompetisi pendek seperti Piala AFF.

“Tapi yang sulit adalah menjaga level itu, itulah tantangan terbesarnya,” ungkap mantan gelandang Ajax Amsterdam tersebut.

Berbeda dari kebanyakan pelatih yang membebankan target tinggi di awal turnamen, Vanenburg justru lebih fokus pada proses pembentukan mentalitas dan stabilitas performa. Filosofinya cukup jelas: kualitas permainan dan kerja tim akan membawa hasil secara alami, tanpa perlu tekanan berlebih.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut