Gianluca Pagliuca Ungkap Alasan Cinta Aston Villa, Bawa-Bawa Mantan Pelatih Timnas Indonesia
BOLOGNA, iNews.id – Kiper legendaris Italia, Gianluca Pagliuca mengejutkan banyak penggemar sepak bola dengan pengakuannya soal dukungan terhadap klub Premier League, Aston Villa. Dia juga punya cerita unik di balik tato lambang Villa di lengan kanannya.
Pagliuca yang dikenal sebagai ikon timnas Italia di era 1990-an, serta eks kiper Sampdoria, Inter Milan, dan Bologna, ternyata telah jatuh cinta pada Aston Villa sejak remaja. Dalam wawancara eksklusif bersama La Gazzetta dello Sport, pria 58 tahun itu mengisahkan awal mula kecintaannya terhadap klub yang berbasis di Birmingham, Inggris.
Meski lahir dan besar di Bologna, Pagliuca punya ikatan kuat dengan Villa yang bermula pada awal 1980-an. Ia terkesima oleh gaya bermain dan nuansa khas sepak bola Inggris.
“Saya menemukan pesona Aston Villa pada tahun 1981: Seragamnya, warna-warnanya, sepak bola Inggris, persaingan dengan Ipswich yang membawa mereka meraih gelar divisi pertama Inggris,” ujar Pagliuca.
Kala itu, tayangan sepak bola Inggris mulai hadir di televisi Italia, dan suasana pertandingan Liga Inggris sukses mencuri perhatian Pagliuca yang masih ABG.
“Di Bologna, di beberapa TV ada cuplikan sepak bola Inggris, pertandingannya, gol-golnya, atmosfernya yang mendebarkan,” lanjutnya.
“Dalam dua tahun, tim Aston Villa itu juga memenangkan Piala Eropa melawan Bayern pada tahun 1982. Setelah Bologna, merekalah tim yang saya dukung," tuturnya.
Pagliuca tak hanya sekadar penggemar pasif. Ia menunjukkan totalitasnya dengan menato lambang Aston Villa di trisep kanannya, yang ternyata merupakan hasil taruhan keluarga.
“Itu adalah taruhan dengan putra saya, Mattia: ‘Jika mereka memenangkan play-off melawan Derby County dan kembali ke Liga Premier, saya akan membuat tato’. Lalu dia berkata: ‘Bagaimana dengan sekarang?’. Itu dilakukan hampir seketika.”
Saat ditanya siapa pemain Aston Villa favoritnya, Pagliuca menyebut beberapa nama yang mungkin tak asing bagi penggemar lama. Salah satunya adalah mantan pelatih Timnas Indonesia, Peter White.
“Dia (Peter Withe) pemain hebat, tapi saya juga tergila-gila pada Tony Morley dan Gary Shaw, yang meninggal dunia belum lama ini," kata dia.
Pagliuca juga sempat merasakan atmosfer Villa Park saat membela Inter Milan di ajang Eropa pada tahun 1994.
“Kami menang 1-0 di Milan melalui gol Bergkamp. Kami kalah dalam adu penalti di Birmingham. Saya menyelamatkan satu tendangan, tetapi Fontolino dan Ruben Sosa gagal," tuturnya.
Editor: Reynaldi Hermawan