Gibran Rakabuming Sebut AHHA PS Pati Jago Kungfu, Atta Halilintar Kasih Balasan Menohok

JAKARTA, iNews.id- Persaingan di kompetisi Liga 2 2021 sudah terasa panas meski kompetisi belum mulai. Hal itu tak lepas dari saling serang psywar antara Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka dengan pemilik AHHA PS Pati FC, Atta Halilintar.

Gibran awalnya memberikan komentar soal peluang klub kebanggaan kota Solo yakni Persis di Liga 2. Persis berada satu grup dengan AHHA PS Pati FC, PSIM Yogyakarta, PSCS Cilacap hingga Persijap Jepara.

Baca Juga

Sumardji Terbang ke Eropa untuk Wawancara Calon Pelatih Timnas Indonesia, Siapa Dia?

Gibran menilai Persis harus tetap waspada terutama dengan AHHA PS Pati FC. Sebab, menurutnya AHHA FC juga menguasai kungfu.

View this post on Instagram

Baca Juga

Liga 2 2021: Persis, PSIM, AHHA FC di Grup C, Rans Cilegon Segrup dengan Dewa United

A post shared by Atta Halilintar (@attahalilintar)

Sindiran itu merujuk kepada pada insiden tendangan kungfu pemain AHHA FC, Syaiful Indra Cahya saat laga uji coba kontra Persiraja Banda Aceh beberapa waktu lalu. Insiden itu membuat geger jagad sepak bola Indonesia dan luar negeri.

Baca Juga

Singgung Tendangan Kungfu Syaiful Indra Cahya, Menpora: Pemain Tak Cukup Cuman Modal Skill

Tentu sindiran Gibran itu sudah sampai ke telinga Atta Halilintar. Pada Rabu (22/9/2021), Atta membalas sindiran Gibran di akun Instagram miliknya.

Baca Juga

Korban Tendangan Kungfu Syaiful Indra Kaget Disorot Media Asing: Harusnya yang Viral Hal Positif

Dia mengatakan apakah logo kuda AHHA PS Pati FC perlu diganti menjadi panda. Sehingga logo klub tersebut jadi kungfu panda.

“Apa logo kuda ganti panda? Biar jadi Kung Fu Panda?” tulis Atta di laman Instagram pribadinya, @attahalilintar, Rabu (22/9/2021).

Baca Juga

Tendangan Kungfu Syaiful Indra Cahya Mendunia, Netizen Luar Negeri: Liga Mana Itu?

Persis Solo akan menghadapi AHHA PS Pati FC dalam laga pembuka Liga 2 2021/2022. Pertandingan itu akan berlangsung di Stadion Manahan Solo pada 26 September 2021.

Editor: Ibnu Hariyanto