Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Erick Thohir Jawab Rumor Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia
Advertisement . Scroll to see content

Giovanni van Bronckhorst vs Timur Kapadze, Siapa Paling Layak Jadi Pelatih Timnas Indonesia?

Selasa, 25 November 2025 - 15:00:00 WIB
Giovanni van Bronckhorst vs Timur Kapadze, Siapa Paling Layak Jadi Pelatih Timnas Indonesia?
Perbandingan Giovanni van Bronckhorst (kiri) dan Timur Kapadze (kanan) mencuat di tengah isu pencarian pelatih baru Timnas Indonesia. (Foto: IG @giovannivbronckhorst/@timurkapadze18)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Nama Giovanni van Bronckhorst dan Timur Kapadze menjadi dua kandidat yang banyak dibicarakan publik saat pembahasan soal pelatih baru Timnas Indonesia. Keduanya sama-sama punya rekam jejak mumpuni, tetapi karakter dan latar belakang mereka berbeda jauh sehingga memunculkan pertanyaan besar tentang siapa yang paling layak memimpin Garuda.

Giovanni van Bronckhorst dikenal sebagai sosok dengan pengalaman elite di panggung sepak bola Eropa. Dia pernah memimpin Feyenoord hingga meraih gelar Eredivisie dan juga membawa Rangers mencapai final Liga Europa. Reputasi tersebut membuatnya dianggap sebagai kandidat dengan standar pengalaman tertinggi untuk menangani Timnas Indonesia.

Sebaliknya, Timur Kapadze tampil sebagai nama yang mencuri perhatian karena rekam jejaknya dalam membina para pemain muda Uzbekistan. Dia sukses menuntun Timnas Uzbekistan U-23 menjadi kekuatan baru di Asia dan juga terlibat dalam proses pembinaan yang menghasilkan sederet talenta top negara tersebut dalam lima tahun terakhir.

Perdebatan mencuat karena karakter kepelatihan kedua kandidat menawarkan dua arah pembangunan berbeda. Van Bronckhorst dianggap membawa pendekatan modern ala sepak bola Eropa Barat yang menitikberatkan kontrol permainan, penguasaan bola, dan struktur taktik yang disiplin.

Sementara itu, Kapadze dinilai menawarkan model pembinaan berkelanjutan yang selaras dengan kebutuhan jangka panjang Indonesia. Dia terbukti mampu bekerja dalam sistem pembibitan yang terstruktur dan menghasilkan pemain yang matang secara teknis sejak level junior.

Dari sisi pengalaman sebagai pelatih kepala, van Bronckhorst jelas unggul. Dia pernah bekerja di tingkat kompetisi tertinggi dan terbiasa menangani pemain dengan kualitas Eropa. Kapadze, meskipun belum memiliki pencapaian sebesar itu, tetap memiliki nilai lebih karena keberhasilannya membangun fondasi kuat di kelompok usia muda.

Isu adaptasi juga menjadi bahan pertimbangan serius. Van Bronckhorst perlu waktu untuk menyesuaikan diri dengan kultur sepak bola Indonesia serta karakter pemain Asia Tenggara. Sebaliknya, Kapadze dinilai lebih dekat dengan kultur Asia karena pengalaman panjangnya di kawasan tersebut.

Perbedaan besar lainnya muncul dalam pendekatan pengembangan talenta muda. Kapadze punya rekam jejak yang sangat kuat dalam membentuk pemain usia dini, sementara van Bronckhorst lebih teruji dalam memaksimalkan pemain senior yang sudah matang secara taktik.

Pada akhirnya, pertanyaan soal siapa paling layak menjadi pelatih Timnas Indonesia kembali kepada arah yang ingin dicapai PSSI. Jika target utama adalah peningkatan level kompetisi jangka pendek dengan pendekatan Eropa, maka van Bronckhorst layak dipertimbangkan. Namun jika pembangunan akar sepak bola jangka panjang diprioritaskan, Kapadze memiliki nilai strategis yang kuat.


Giovanni van Bronckhorst vs Timur Kapadze

Giovanni van Bronckhorst

Kelebihan

  • Pengalaman kelas Eropa: Pernah juara Eredivisie bersama Feyenoord dan mencapai final Liga Europa bersama Rangers.
  • Terbiasa menangani pemain elite: Pernah melatih pemain dengan standar teknis tinggi sehingga memahami tuntutan sepak bola modern.
  • Taktik terstruktur: Gaya bermain jelas, mengandalkan kontrol permainan, penguasaan bola, dan organisasi tim yang disiplin.
  • Reputasi besar: Nama besar berpotensi membawa dampak positif terhadap kepercayaan diri pemain dan citra tim nasional.
  • Akses jaringan Eropa: Memiliki koneksi luas untuk program training camp, uji coba, atau transfer know-how ke Indonesia.


Kekurangan

  • Adaptasi budaya: Belum pernah bekerja di Asia Tenggara sehingga perlu waktu memahami kultur sepak bola Indonesia.
  • Ekspektasi tinggi: Reputasi besar membuat tekanan publik lebih besar apabila hasil tak langsung terlihat.
  • Biaya tinggi: Gaji dan staf kepelatihan kemungkinan lebih besar dibanding pelatih Asia atau lokal.
  • Fokus pada pemain senior: Lebih berpengalaman mengelola pemain matang, bukan pembinaan jangka panjang level usia muda.


Timur Kapadze

Kelebihan

  • Ahli pembinaan pemain muda: Terbukti membangun sistem dan menghasilkan talenta kelas Asia bersama Uzbekistan.
  • Terbiasa bekerja di Asia: Memahami karakter pemain Asia, termasuk kebutuhan fisik, taktik, dan mindset.
  • Cocok untuk proyek jangka panjang: Pendekatan bertahap dan sistematis selaras dengan kebutuhan pembinaan PSSI.
  • Lebih efisien secara finansial: Potensi biaya kepelatihan lebih rendah dibanding nama besar Eropa.
  • Mampu membentuk mentalitas kompetitif: Sukses mengangkat performa tim usia muda Uzbekistan hingga bersaing dengan Jepang dan Korea Selatan.


Kekurangan

  • Minim pengalaman level senior elite: Belum memiliki pencapaian sebesar van Bronckhorst di liga top dunia.
  • Kurang dikenal publik Indonesia: Nama tidak sepopuler pelatih Eropa, sehingga dampak branding lebih kecil.
  • Belum teruji di tekanan besar: Atmosfer dan ekspektasi Timnas Indonesia jauh lebih besar dibanding tim usia muda.
  • Kualitas lawan berbeda: Keberhasilan di level youth tidak otomatis menjamin kesuksesan di level senior.

Editor: Abdul Haris

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut