Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Dean James Ungkap Rahasia di Balik Gol Ajaib ke Gawang Feyenoord
Advertisement . Scroll to see content

Indonesia Tersingkir dari Piala AFF, Ini Saran Bima Sakti untuk PSSI

Senin, 26 November 2018 - 00:33:00 WIB
Indonesia Tersingkir dari Piala AFF, Ini Saran Bima Sakti untuk PSSI
Pelatih timnas Indonesia Bima Sakti. (Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Sebagai Pelatih tim nasional Indonesia Bima Sakti mengaku bersalah atas tersingkirnya timnas di Piala AFF 2018. Namun, dengan pengalamannya melatih, dia memiliki sedikit saran kepada Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) agar Tim Garuda bisa berprestasi di ajang tersebut.

Hansamu Yama dkk finis di posisi keempat klasemen Grup B dengan nilai empat. Mereka kalah bersaing dengan Thailand dan Filipina yang berhasil melaju ke semifinal.

Kegagalan tersebut sekaligus memperpanjang catatan kelam Tim Garuda yang belum pernah menjadi juara pada 11 edisi Piala AFF yang pernah digelar. Bima menyadari hal tersebut harus menjadi perhatian seluruh stakeholder sepak bola di Indonesia terutama PSSI selaku badan tertinggi.

Juru taktik asal Balikpapan itu tak segan memberikan saran kepada PSSI agar segera membenahi polemik tersebut. Salah satu yang harus dilakukan adalah pembenahan dalam segi kompetisi.

“Kita tahu, Piala AFF selanjutnya akan diselenggarakan dua tahun lagi. Tapi kita harus sudah menyiapkannya dari sekarang. Kita tidak boleh berpikir secara instan. Sebagai pecinta sepak bola, saya ingin PSSI memperbanyak kompetisi. Dari U-16, U-19 kemudian U-21. Jika kompetisi usia dini dijalankan dengan baik, pasti timnas juga bisa berprestasi,” kata Bima.

Inspirasi pembinaan usia muda didapat Coach Bima ketika dirinya berkesempatan menjadi pelatih sementara timnas U-19 melawan Jepang U-19 di SUGBK, Maret lalu. Kala itu, Garuda Nusantara dibantai 1-4.

Usai laga, Bima mengakui sangat kagum dengan gaya permainan anak-anak muda Blue Samurai. Tak canggung, dia langsung menghampiri pelatih Jepang U-19 Masanaga Kageyama untuk mengetahui strategi yang dipakai untuk mendidik pemain muda menjadi hebat.

“Saya pernah berdiskusi dengan Pelatih timnas Jepang U-19. Dia bilang kalau tim U-19 saat ini sudah dia bentuk dari tujuh tahun lalu. Dia melihat bibit muda yang kemudian dikembangkan dalam sebuah kompetisi. Terbukti mereka semua main bagus dan berpotensi jadi pemain hebat di masa yang akan datang,” ujarnya.

Editor: Haryo Jati Waseso

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut