Indra Sjafri Disebut Bakal Digantikan Mantan Pelatih Jepang di Piala Dunia

BANGKOK, iNews.id - Indra Sjafri disebut bakal digantikan mantan Pelatih Jepang di Piala Dunia, Akira Nishino. Kabar tersebut dihembuskan Media Thailand, Thairath.

Tapi Akira Nishino bukan menggantikan posisi Indra Sjafri sebagai Pelatih Timnas Indonesia U-22. Dia akan mengambil alih posisi Direktur Teknik PSSI.

Baca Juga

Hasil Bundesliga 2025-2026: Union Berlin vs Bayern Munich Sengit 2-2, Bayer Leverkusen vs Heidenheim 6-0!

"Terdapat laporan Akira Nishino, mantan pelatih timnas Thailand akan duduk di kursi baru direktur teknik asosiasi sepak bola Indonesia," tulis Thairath dikutip, Selasa (23/5/2023).

Baca Juga

Hasil Malaysia Masters 2023: Sengit! Pramudya/Yeremia Dikalahkan Juara Dunia

Ketua Umum PSSI Erick Thohir memang baru saja bertemu dengan Presiden Asosiasi Sepak Bola Jepang (JFA), Tashima Kohzo di Tokyo, Senin (23/5/2023). Ada empat poin penting kerja sama yang mereka sepakati.

Baca Juga

Spaso Ditanya Pilih Messi atau Ronaldo, Ini Jawaban Mesin Gol Timnas Indonesia

PSSI dan JFA akan bekerja sama dalam benchmarking Liga Indonesia, pembangunan lapangan latihan Timnas, pembinaan Timnas Putri, dan perwasitan.

Tidak diketahui apakah ada pembicaraan mengenai perkrutan Akira Nishino sebagai Dirtek PSSI yang baru. Tapi yang jelas Ketua Umum PSSI Erick Thohir sudah menyampaikan kini Indra Sjafri fokus di Timnas Indonesia U-22 untuk mempersiapkan Kualifikasi Piala Asia U-20 2024 usai meraih emas SEA Games 2023 di Kamboja.

Baca Juga

Media Malaysia Sebut Satu Pemain Indonesia Bakal Menyulitkan Lionel Messi, Siapa Dia?

Akira Nishino punya segudang pengalaman di dunia sepak bola. Dia pernah menangani Jepang kelompok umur hingga senior.

Baca Juga

Indonesia Vs Argentina di FIFA Matchday, Partai Perindo Salut PSSI Super Hati-hati Belum Buka Suara

Juru taktik 68 tahun ini pula yang membawa Samurai Blue ke 16 Besar Piala Dunia 2018. Setelahnya dia pindah ke Timnas Thailand. 

Namun Akira Nishino tak bisa mengukir prestasi di sana hingga kontraknya diputus. 

Editor: Reynaldi Hermawan