Inggris Terancam Gagal ke Final Euro 2020, Kutukan Ini Penyebabnya

LONDON, iNews.id – Timnas Inggris terancam gagal ke final 2020. Sebab ada satu kutukan yang menghantui The Three Lions.

Laman Opta Joe mencatat Inggris mencatatkan clean sheet dalam tujuh pertandingan beruntun di semua kompetisi untuk kali pertama sepanjang sejarah. Total pasukan Gareth Southgate itu tak kebobolan 662 menit. 

Baca Juga

Hasil PSBS Biak vs Persebaya Surabaya di Super League 2025-2026: Diwarnai 3 Kartu Merah, Skor Akhir 0-0

Terakhir gawang Inggris robek yakni saat menang 2-1 atas Polandia pada Kualifikasi Piala Dunia 2022 di Wembley, 1 April lalu. 

Di Euro 2020, sejak fase grup hingga perempat final, gawang Jordan Pickford masih perawan. Dari lima pertandingan, tak ada satu pun tim yang pernah menjebolnya. 

Baca Juga

Jelang Jumpa Spanyol, Gelandang Italia Singgung Xavi dan Iniesta

Statistik itu menjadikan Inggris menjadi negara kelima yang melewati empat pertandingan atau lebih tanpa kebobolan pada kejuaraan utama (Piala Dunia, Euro).

Inggris mengikuti jejak Brasil (Piala Dunia 1974 dan 1986), Jerman (Piala Dunia 1978 dan Euro 2016), Italia (Piala Dunia 1990), dan Swiss (Piala Dunia 2006). 

Baca Juga

5 Fakta Jelang Italia Vs Spanyol, Nomor 3 Bikin Roberto Mancini Deg-degan

Namun, yang bikin waswas, dari keempat negara tersebut tak ada satupun yang bisa menembus final. Paling top hanya Italia yang finis sebagai peringkat ketiga pada Piala Dunia 1990 setelah hanya kebobolan sekali pada semifinal dan kalah adu penalti dari Argentina.  

Baca Juga

Bukan Immobile atau Insigne, Ini Pemain Italia yang Ditakuti Bek Spanyol

Swiss menjadi yang terburuk karena tersingkir di 16 besar Piala Dunia 2006 usai kalah adu penalti dari Ukraina setelah tak sekalipun kebobolan. 

Lalu, apakah kutukan ini berlanjut dan menghadang Inggris ke final Piala Eropa 2020? 

The Three Lions akan menghadapi Timnas Denmark pada semifinal di Stadion Wembley, Kamis (8/7/2021) dini hari WIB.

Saksikan siaran langsung pertandingan UEFA EURO 2020 di iNewsTV.

Editor: Reynaldi Hermawan