Ini 5 Pemain Bola Top Dunia Tidak Disiplin, Nomor 3 Spesialis Liga Champions
JAKARTA, iNews.id - Ada sejumlah pemain bola dunia tidak disiplin. Salah satunya bek spesialis Liga Champions.
Jika berbicara mengenai pemain bola top dunia yang tidak disiplin, nama-nama seperti Mario Balotelli, Diego Costa, hingga Nigel de Jong mungkin muncul di benak Anda.
Tapi nyatanya masih banyak pemain top lainnya yang punya kelakuan serupa. Siapa saja mereka?
1. Granit Xhaka (Arsenal)

Gelandang Arsenal Granit Xhaka tidak hanya terkenal karena sering melakukan long-ranger tetapi juga karena tindakan indisipliner yang sangat buruk di lapangan. Kapten Swiss itu mengoleksi 100 kartu kuning dan 11 kartu merah sepanjang sejak tahun 2010 hingga 2022.
Pemain berusia 29 tahun itu sering kedapatan berkelahi dengan lawan, berteriak pada wasit dan melakukan tekel berbahaya.
2. Damian Suarez (Getafe)

Pemain satu ini sering dijuluki sebagai bocah nakal di La Liga dalam beberapa musim terakhir. Damian Suarez adalah bek kanan Getafe berusia 33 tahun.
Hal itu karena tekel dan pelanggarannya yang selalu dia lakukan di setiap pertandingan. Ketidakdisiplinan bek sayap Uruguay itu seringkali membuatnya melewatkan beberapa pertandingan karena skorsing.
Dia Ia pernah terlibat dalam perkelahian besar-besaran di Valencia dimana tuan rumah mencetak dua gol di menit akhir untuk mengamankan kemenangan yang tak terlupakan.
Usai peluit akhir, Suarez menjadi terlibat perkelahian yang membuat polisi turun tangan. Akibatnya, bek itu dikenai skorsing empat pertandingan yang memaksanya absen dalam perjalanan ke Barcelona akhir pekan ini.
Bahkan dengan pengalamannya yang luar biasa bermain untuk Uruguay dan di papan atas Spanyol, tetap membuat Suarez tak kapok dengan kecerobohanya yang seringkali merugikan timnya.
3. Sergio Ramos (PSG)

Bahkan setelah rekor disiplinnya sedikit meningkat musim ini, Sergio Ramos tetap menjadi salah satu pemain 'paling kotor' di dunia sepak bola saat ini.
Pemain yang kini bersama PSG tersebut adalah sosok yang sangat dipuja dan dihormati di Spanyol. Mantan bek tengah Real Madrid ini memiliki sederet penghargaan sepak bola terbesar di lokernya, terutama Piala Dunia FIFA, dua kejuaraan Eropa, empat gelar Liga Champions, empat gelar La Liga dan banyak lagi.
Namun terlepas dari semua pencapaiannya, catatan kedisiplinan Ramos yang sangat buruk bahkan telah membuatnya menjadi salah satu pemain yang paling dibenci.
16 musim bersama Real Madrid, Ramos memegang rekor pemain dengan kartu terbanyak di La Liga, dengan 191 kartu. 171 kartu kuningnya melampaui Alberto Lop, mantan pemegang rekor kartu kuning Liga Spanyol.
Sementara 20 sisanya adalah kartu merah yang membuat Ramos juga menjadi pemain yang paling banyak diusir keluar lapangan di Liga Spanyol.
Rekor kartu La Liga-nya lebih tinggi daripada pemain lain di liga-liga besar Eropa, membuatnya menjadi pemain yang paling banyak mendapat kartu kuning di semua divisi utama Eropa.
4. Nicolo Barella (Inter Milan)

Nicolo Barella yang berusia 24 tahun saat ini adalah salah satu pemain dengan prospek terpanas di Italia. Pasalnya, cia memiliki potensi dan kemampuannya yang luar biasa.
Gelandang Inter Milan itu adalah seorang playmaker bergaya lincah dan penuh ketenangan. Tetapi pada saat yang sama, dia telah dikenal dengan reputasi sebagai salah satu pemain paling tidak disiplin dalam permainan.
Dia sering melakukan tekel yang tidak rasional dan pelanggaran berbahaya. Itu merupakan sesuatu yang harus diperbaiki jika ingin maju sebagai pemain yang hebat.
5. Luka Milivojevic (Crystal Palace)

Kapten Crystal Palace, Luka Milivojevic mungkin adalah salah satu pemain terpenting di klub karena kualitas kepemimpinannya, soliditas pertahanan, dan spesialisasi bola mati.
Gelandang bertahan asal serbia itu telah mengoleksi 255 pelanggaran sepanjang karier profesionalnya.
Pemain berusia 30 tahun itu adalah 'duri' bagi lawan di lapangan karena dia sering terlihat menarik-narik baju, meluncur tanpa tujuan dan dengan kejam menghentikan serangan balik.
Itu tadi 5 pemain bola top dunia yang tidak disiplin. Pecinta sepak bola sepakat?
Editor: Reynaldi Hermawan