Ini Nasib Liverpool dan Duo Manchester Jika Liga Inggris 2019-2020 Disetop
LONDON, iNews.id - Liga Belanda 2019-2020 resmi disetop dengan sejumlah konsekuensi. Lalu, dampak apa yang mungkin timbul jika Liga Premier Inggris juga terpaksa dihentikan.
Federasi Sepak Bola Kerajaan Belanda (KNVB) mengumumkan Eredivise Belanda 2019-2020 resmi dihentikan di tengah pandemi virus corona. Sebelumnya, Liga Belanda telah ditangguhkan sejak pekan ketiga Maret lalu.
Penghentian kompetisi tersebut diikuti sejumlah keputusan lain yaitu tidak ada klub yang juara serta meniadakan degradasi dan promosi. Padahal saat ditunda, Ajax tengah memimpin klasemen dengan keunggulan selisih gol dari AZ Alkmaar yang berada di peringkat dua.
Adapaun klub-klub wakil Belanda yang akan tampil di kompetisi Eropa (Liga Champions Eropa dan Liga Europa) musim depan akan diratifikasi oleh UEFA.
Situasi tak jauh berbeda dialami Liga Premier Inggris, sampai saat ini kompetisi di tanah Britania itu masih terhenti sampai batas waktu belum ditentukan. Meskipun UEFA menginginkan agar semua kompetisi benua Eropa merampungkan semua pertandingan, Premier League masih mempertimbangkan opsi lain.
Baru-baru ini muncul pertanyaan, apa konsekuensi yang ditanggung klub jika nantinya Premier League terpaksa disetop seperti Eredivese Belanda? Seruan untuk menghentikan kompetisi Premier League sudah mengemuka sejak awal April ini. Pertimbangan kesehatan dan keselamatan pemain jadi prioritas.
Jika benar nantinya Premier League harus terhenti, maka yang paling dirugikan adalah Liverpool. Sebab, dalam aturan Premier League tidak tercantum klub yang memimpin klasemen saat liga dihentikan karena force majeure (darurat) otomatis jadi juara.
Selain itu, Manchester United juga harus mengubur ambisi mereka tampil di Liga Champions Eropa musim depan. Ini dikarenakan saat liga dihentikan MU berada di peringkat lima.
Sedangkan Manchester City yang telah dijatuhi hukuman tak boleh main di kompetisi Eropa akibat melanggar aturan FFP tetap harus menjalani hukuman meskipun musim diselesaikan lebih cepat.
Editor: Arif Budiwinarto