Ini Sosok Alfin Lestaluhu di Mata Bima Sakti
JAKARTA, iNews.id - Meninggalnya Pemain Timnas Indonesia U-16 Alfin Lestaluhu memberikan duka yang mendalam bagi Pelatih Bima Sakti. Pembesut berusia 43 tahun mengungkapkan sosok Alfin meninggalkan kesan yang positif untuknya.
Alfin meninggal dunia di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta, Kamis (31/10/2019) malam karena Enchepalitis atau infeksi otak. Kondisi Alfin memang terus menurun sejak tinggal di pengungsian karena gempa yang mendera kampung halamannya, Ambon, September lalu.
Kepergiannya jelas menjadi pukulan telak untuk Bima, mengingat pemain yang meninggal di usia 15 tahun itu merupakan andalannya di posisi bek kanan. Dia turut serta meloloskan Timnas U-16 berlaga di Piala Asia 2020, setelah menjadi salah satu runner up terbaik babak kualifikasi.
Menurut Bima, Alfin merupakan sosok pemain yang tak kenal kompromi dan berdedikasi. Hal itu diungkapkan mantan asisten Luis Milla di Timnas Indonesia tersebut pada akun Instagram resminya.
“Mau dipasang 90 menit, 45 menit, 1 menit pun, ‘Siap coach’ itu sepenggal kata yang diucapkan Alfin ke saya dan akan selalu saya,” tulis pria yang sempat memperkuat Pelita Jaya dan PSM Makassar saat masih bermain itu.
Bima pun mengungkapkan ada banyak kenangan indah yang membekas dari sosok Alfin, baik ketika di dalam atau di luar lapangan. “Suara Azan-nya merdu sekali, selalu ceria serta yang paling mengejutkan sewaktu adu pinalti melawan Vietnam di ajang piala AFF 2019 di Chonbury Thailand,” tuturnya.
“begitu peluit berakhir dan dilanjutkan ke adu penalti, Alfin pemain pertama yang menghampiri saya dan berkata,’saya mau dan siap ambil penalti coach’. Saya dengarnya malu dan berkata dalam hati, ‘luar biasa mental anak ini’,” ujar Bima.
Bima mengakui ketika berlaga di SEA Games 1997, dirinya tak berani mengeksekusi penalti. Memang, kemudian Alfin gagal melakukannya tapi Bima mengacungi jempol atas kepercayaan diri sang pemain.
“Saya dan mungkin semua anak muda di Indonesia bisa belajar dari keberanian Alfin dan dedikasinya buat tim, bahwa segala sesuatu kita harus berani mencoba dan yakin dengan kemampuan, serta di dalam setiap pertandingan selalu siap dimainkan kapan saja.” ujarnya.
Editor: Haryo Jati Waseso