Inter Milan Cium Aroma Scudetto, Antonio Conte Senyum Semringah
BOLOGNA, iNews.id - Inter Milan mencium aroma scudetto usai menang 1-0 atas Bologna pada giornata ke-29 Liga Italia di Stadio Renato Dall'Ara, Minggu (4/4/2021) dini hari WIB. Pelatih Inter Antonio Conte senyum semringah beres laga.
Gol semata wayang I Nerazzurri dicetak Romelu Lukaku pada menit ke-31. Sundulan penyerang asal Belgia itu awalnya mampu ditepis kiper Bologna, Federico Ravaglia.
Namun, bola membentur tiang dan jatuh tepat di kaki Lukaku. Tanpa ragu dia menyepak si kulit bulat dan bersarang mulus di gawang tuan rumah.
Kemenangan itu membuat Inter memimpin jauh di klasemen sementara dengan poin 68. Mereka unggul 8 angka atas rival terdekatnya AC Milan yang beberapa jam sebelumnya ditahan imbang Sampdoria 1-1.
Inter juga diuntungkan karena masih memiliki satu pertandingan lebih banyak. Conte menuntut timnya menjaga performa demi bisa merebut titel juara.
"Akan luar biasa untuk mengakhiri musim yang tidak mudah bagi siapa pun dengan sebuah trofi. Musim lalu kami hampir juara Liga Europa. Kali ini kami punya kesempatan juara lagi. Kami mungkin bisa mendapatkannya," kata Conte sambil senyum semringah dikutip dari Football Italia.
“Tentunya, semakin kami mendekati garis akhir, setiap kemenangan juga makin bernilai. Kami menang di Bologna. Melawan tim yang bermain bagus dan dapat menekan. Ini langkah yang besar,” ujarnya.
Tapi mantan pelatih Chelsea itu mengingatkan perjuangan masih belum selesai. Masih ada banyak pertandingan penting yang menanti mereka. Terdekat Lukaku dan kolega mengadapi Sassuolo, Rabu (7/4/2021) malam WIB.
“Saya memberitahu jika kemenangan ini harus diikuti dengan hasil serupa melawan Sassuolo. Kami belum bisa merayakan Scudetto. Karena itu semua harus dipastikan secara matematis. Ada 10 pertandingan tersisa bagi kami dan 27-30 poin untuk diperebutkan,” tutur Conte.
“Kami tahu Serie A sangat sulit dan setiap tim bertarung untuk mendapatkan kemenangan. Semua orang melihat ke arah itu (scudetto). Tapi kami melihatnya dari sudut yang berbeda. Kami belum mencapai apa-apa."
Editor: Reynaldi Hermawan