Iwan Budianto Trending Topic usai Gilang Juragan 99 Mundur dari Arema FC, Netizen: Gak Out Sekalian?
MALANG, iNews.id - Gilang Widya Pramana yang dikenal dengan panggilan Juragan 99 resmi mengundurkan diri dari jabatan Presiden Arema FC. Usai pengunduran diri Gilang, warganet meminta agar Iwan Budianto, yang saat ini namanya trending di Twitter, juga melepas saham Arema.
Sebagaimana diketahui, Arema menggelar konferensi pers di kantor klub, Kandang Singa, Sabtu (29/10/2022). Pada jumpa pers tersebut, Gilang menyampaikan pernyataan pengunduran diri dari jabatan Presiden Arema.
Namun sebelum mundur, pria yang dikenal dengan sebutan Juragan 99 itu sempat melontarkan pernyataan mengejutkan. Usai diperiksa di Mapolda Jawa Timur pada Kamis (27/10/2022), Gilang mengatakan bahwa meski berstatus sebagai presiden, dirinya bukan pemilik klub.
Gilang mengatakan bahwa kepemilikan klub dipegang oleh pemilik saham mayoritas, Iwan Budianto. Atas dasar itu, warganet menyuarakan harapan agar Wakil Ketua Umum (Waketum) PSSI itu juga ikut mundur dari kepemilikan saham klub.
“Langsung aja sebut nama, adem aja nih orang, jarang diangkat media, padahal Wakil Ketua PSSI dan pemegang saham terbesar Arema. Double double tuh tanggung jawab moral harusnya,” tulis warganet dengan nama pengguna @niifffff, Sabtu (29/10/2022).
Beberapa warganet yang merupakan pecinta sepak bola ingin agar Aremania -suporter Arema- menggelar aksi untuk melengserkan Iwan. Mereka meminta agar Iwan tidak lagi terlibat dalam manajemen klub berjuluk Singo Edan tersebut.
“Iwan Budianto Kapaaaan (mundur)? Arema itu punya e arek Malang, saatnya Aremania menentukan sikap,” tulis warganet dengan nama pengguna @Samroen23.
"Iwan budianto gk out sekalian?" cuit @Hafizuzu.
“Oh iya ada yang terlewat, untuk Aremania harusnya berani menuntut Iwan Budianto untuk mundur dan kalian bisa bersatu,” sahut warganet dengan nama pengguna @tigabelashitam.
“Karena ini, kasus menjadi runyam sebab kalian sebagai korban, yang sebelum ada kejadian ini pun Arema bahkan sepak bola Malang begitu banyak konflik,” sambung akun itu.
Editor: Dimas Wahyu Indrajaya