Jabat Direksi Milan, Maldini Ikuti Jejak 6 Legendaris Ini
MILAN, iNews.id - Paolo Maldini memperpanjang daftar pesepak bola legendaris yang duduk dijajaran direksi klub. Sayangnya, pemain yang mencetak 647 laga untuk Milan itu harus menunggu selama sembilan tahun.
Selama berada di San Siro, Maldini telah menyuguhkan 25 gelar prestisius untuk Milan. Di antaranya tujuh gelar scudetto, lima trofi Liga Champions, empat Piala Super Eropa, dan satu gelar Piala Dunia Antarklub.
Jika kebanyakan eks pemain memutuskan meniti karier sebagai pelatih, maka Maldini menempuh jalan sebaliknya. Dia sempat mengatakan tidak bakal melanjutkan karier sebagai pelatih.
Padahal, saat itu eks Pelatih Milan Carlo Ancelotti hendak membawa Maldini ke Stamford Bridge. Bahkan Maldini telah bertemu dan berdiskusi secara langsung dengan pemilik Chelsea Roman Abramovich terkait kemungkinan masuk dalam jajaran staf kepelatihan di bawah Ancelotti. Namun, Maldini menolak tawaran tersebut.
Maldini sempat mendapat tawaran mengurusi Milan dari balik layar menjelang akhir rezim Silvio Berlusconi dan setelah klub dikendalikan Yonghong Li. Saat itu Maldini ragu akan proyek yang dijalankan konsorsium asal China itu. Karenanya, pemain pemilik nomor tiga itu menolak bergabung dengan Milan.
Namun, Maldini menemukan nuansa yang beda dalam manajemen Milan di bawah kepemilikan Elliott Management. Kembalinya sejumlah nama yang dikenal loyal terhadap Milan seperti Paolo Scaroni (Presiden Klub), Leonardo Araujo (Direktur Olahraga), dan Gennaro Gattuso (pelatih) membuat Maldini percaya akan proyek yang sedang digagas.
Berikut daftar pemain legendaris klub yang menjabat direksi
1. Karl-Heinz Rummenigge
Rummenigge menjadi penggawa inti Bayern Muenchen sejak 1974-1984. Dua titel Liga Champions, trofi Bundesliga, dan Piala Jerman dipersembahkan untuk The Bavaria.
Jumlah gol Rummenigge pun tidak terlalu jelek. Dari 310 laga yang dimainkan, Rummenigge mencetak 162 gol. Bahkan, di Liga Champions pria 62 tahun itu sanggup melesakkan 40 gol dari total 78 laga.
2. Edwin Van der Sar
Van der Sar memperoleh puncak karier sebagai penjaga gawang saat berseragam Manchester United. Enam tahun berada di Old Trafford Van der Sar memenangkan empat gelar Premier League, tiga Community Shield, satu Liga Champions.
Meski begitu, Van der Sar mengawali karier bersama Ajax Amsterdam selama sembilan tahun. Dia pun berhasil menggondol empat trofi Eredivisie, dan sebiji piala Liga Champions, Piala Super Eropa, serta Piala Dunia Antarklub.
3. Javier Zanetti
Zanetti menghabiskan waktu selama 19 tahun di Giuseppe Meazza. Total 615 caps dijalani Zanetti bersama La Beneamata dan mengakhiri karier 2014 silam.
Zanetti lantas dipercaya menjabat wakil presiden Inter. Untuk menghormati loyalitas dan kemampuannya, manajemen memutuskan untuk memensiunkan nomor punggung empat.
4. Sir Bobby Charlton
Bobby Charlton merupakan salah satu legendaris yang pernah besar di Manchester United (MU). Sir Bobby Charlton sampai sekarang masih menjabat sebagai anggota Dewan Direktur klub bersama Sir Alex Ferguson.
Dedikasi besar yang diberinya untuk MU maupun wajah sepak bola Inggris membuat Ratu Elizabeth menghadiahkan gelar Sir kepada Charlton. Selain pernah empat kali ikut Piala Dunia, Charlton juga pernah meraih gelar Ballon d'Or.
Charlton sebelumnya memegang rekor pertandingan terbanyak untuk MU, yakni 606 laga sejak 1956-1973. Namun rekor tersebut akhirnya disalip Ryan Giggs yang telah memainkan 607 pertandingan bersama United.
5. Emilio Butragueno
Emilio Butrageno memulai karier di Santiago Bernabeu sejak di Real Madrid Castilla sebelum akhirnya dipercaya masuk ke tim senior Los Merengues. Selama membela Si Putih, Butrageno mengoleksi 123 gol dari 341 penampilan.
Di timnas Spanyol, Butrageno bermain 69 kali dan mencetak 26 gol. Berkat kontribusi besarnya, manajemen mempercayakannya masuk dalam jajaran direksi klub.
6. Pavel Nedved
Nedved mengawali karier manajerial sebagai staf direktur olahraga yang dikepalai Giuseppe Marotta. Berkat kinerja yang membanggakan, pria 45 tahun itu diangkat menjadi wakil presiden klub untuk membantu Andrea Agnelli selaku presiden klub.
Delapan musim di Turin, Nedved mencetak 247 penampilan serta 51 gol. Nedved menunjukkan loyalitasnya untuk Si Nyonya Tua dengan memilih bertahan meski klub yang dibelanya terdegradasi ke Serie B akibat skandal calciopoli.
Editor: Achmad Syukron Fadillah