Jadi Pelatih Real Madrid, Penyataan Ancelotti Tolak European Super League Diungkit
MADRID, iNews.id- Carlo Ancelotti resmi diperkenalkan sebagai pelatih baru Real Madrid musim depan. Kini, pernyataan Ancelotti yang menentang European Super League menjadi perbincangan seiring dirinya diumumkan sebagai pelatih Real Madrid.
Ancelotti merupakan salah satu pelatih yang secara terang-terang menolak rencana European Super League waktu itu. European Super League digagas oleh 12 klub elite Eropa salah satunya Real Madrid.
Namun, baru 48 jam rencana itu muncul sembilan klub penggagas mengundurkan diri. Saat ini hanya tersisa Barcelona, Juventus dan Real Madrid yang tetap bersikeras mengikuti European Super League.
Uniknya, kini Ancelotti menjadi bagian klub yang bersikeras mengadakan European Super League yakni Real Madrid. Padahal, saat itu Ancelotti menentang rencana itu.
Ancelotti saat itu mengatakan European Super League itu hanya lelucon. Menurutnya, European Super League tidak mungkin terlaksana.
"Reaksi langsung saya adalah mereka bercanda, ini lelucon!" kata Ancelotti pada bulan April lalu dikutip dari Marca, (2/6/2021).
"Ini lelucon karena itu tidak akan terjadi. Itu tidak mungkin. Sepak bola adalah olahraga pertama [dan terutama]. Dan kemudian dengan banyak investasi, itu juga menjadi bisnis. Kita perlu mempertimbangkan keduanya. Ini benar-benar normal," ujarnya.
Ancelotti menyebut 12 klub penggagas European Super League telah membuat kesalahan besar. Dia menilai klub-klub tersebut mengabaikan pendapat pemain, pelatih hingga pendukung.
"Kami mendengar tentang Liga Super dalam beberapa bulan terakhir, tetapi saya yakin itu tidak akan terjadi. Apa yang bisa saya katakan? Mereka salah. Ke-12 klub ini salah. Mereka tidak mempertimbangkan pendapat para pemain, manajer, atau pendukung," tuturnya.
Menarik untuk dilihat sikap Ancelotti soal European Super League setelah menjadi pelatih Real Madrid. Mengingat, Presiden Real Madrid Florentino Perez tetap ingin menjalankan European Super League meski mendapat tentangan dari FIFA dan UEFA sekali pun.
Editor: Ibnu Hariyanto