Jadi Pemain Terbaik Euro 2020, Donnarumma Sejajar Kiper Legendaris Denmark 1992
LONDON, iNews.id- Kiper Timnas Italia, Gianluigi Donnarumma terpilih menjadi Player of the Tournament atau pemain terbaik Euro 2020. Penghargaan itu tak lepas dari penampilan apik Donnarumma di bawah mistar Gli Azzurri.
Dengan penghargaan itu, Donnarumma menyamai torehan kiper legendaris Denmark di Euro 1992, Peter Schmeichel. Schmeichel saat itu menjadi pemain terbaik Euro 1992.
Dia hanya baru kebobolan 4 gol dari 7 laga. Donnarumma juga tercatat melakukan 9 penyelamatan dan tiga kali tanpa kebobolan.
Only two goalkeepers have been named Player of the Tournament at the European Championship by UEFA:
— Squawka Football (@Squawka) July 11, 2021
???????? Peter Schmeichel (1992)
???????? Gianluigi Donnarumma (2020)
GIANTS. pic.twitter.com/duLQkfLvFN
Empat gol yang bersarang ke gawang Donnarumma semuanya terjadi ketika Italia memasuki fase penyisihan. Dia kebobolan satu gol oleh Austria (16 besar), Belgia (perempat final), Spanyol (semifinal), dan Inggris (final).
Donnarumma juga menjadi pahlawan ketika Italia harus menghadapi dua kali adu penalti di Euro 2020. Pertama saat berjumpa Spanyol di semifinal dan Inggris di final.
Donnarumma memang selalu menjadi pilihan utama di bawah mistar Gli Azzuri. Dia mampu menepis dua dari empat penendang tim Matador hingga laga berakhir dengan skor 4-2 sekaligus mengantarkan Gli Azzurri ke partai puncak.
Di final, Donnarumma kembali menjadi pahlawan. Dia sebenarnya sempat terkejut saat gol Luke Shaw di menit pertama membuat timnya tertinggal 1-0.
Beruntung, skor tersebut disamakan melalui kaki Leonardo Bonucci di menit 67. Laga berakhir 1-1 hingga 120 menit dan ditentukan melalui drama adu penalti.
Sebanyak tiga tendangan dari para penggawa Inggris tak mampu menjebol gawangnya. Ya, setelah Marcus Rashford hanya membentur tiang, Donnarumma mampu menepis tendangan dari Jadon Sancho dan Bukayo Saka.
Keberhasilannya menepis tendangan Saka menjadi penentu gelar juara didapuk Gli Azzurri. Italia unggul dengan skor 3-2 sekaligus mengulangi momen ketika juara terakhir kali pada 1968.
Editor: Ibnu Hariyanto