Jarang Main di Klub, Pratama Arhan Dipanggil Timnas Indonesia, STY: Demi Masa Depan!

JAKARTA, iNews.id – Pratama Arhan tetap dipanggil Timnas Indonesia meski jarang bermain di klubnya, Tokyo Verdy. Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong (STY) punya alasan atas keputusannya itu. 

Pelatih asal Korea Selatan itu melihat Arhan punya potensi yang bagus jika terus dipoles. Jadi, dia kembali memanggil pemain itu meskipun sedikit menit bermain di klub. Semua itu dilakukan untuk menyelamatkan karier sang pemain.

Baca Juga

3 Prestasi John Herdman Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia, Nomor 1 Tak Tersaingi!

Arhan hanya tampil empat kali bersama Tokyo Verdy di J-League Liga Jepang dalam dua musim terakhir. Kini, dia memutuskan hengkang dari tim tersebut meskipun belum diketahui secara pasti pelabuhan barunya.

STY mengatakan sangat disayangkan anak didiknya itu sedikit menit bermain di klubnya. Jadi, dia selalu prioritaskan pemain itu dapat masuk skuad Timnas agar performanya terus terasah

Baca Juga

Pratama Arhan Hengkang dari Tokyo Verdy, Begini Respons Shin Tae-yong

“Arhan pemain bagus, kalau dia dapat menit bermain di klubnya, performa bisa lebih baik lagi daripada sekarang. Tapi ya karena itulah (jarang main), performa Arhan semakin turun. Jika Timnas tidak milih dia, performa dia akan benar-benar mati," kata STY di Jakarta, Selasa (19/12/2023).

STY mengatakan, pemain muda adalah aset penting sepak bola Indonesia untuk lebih baik di masa depan. Jadi, hal itu harus dijaga meskipun pemain tersebut sedang dalam performa kurang baik.

Baca Juga

Kontrak Pratama Arhan di Klub Baru Hanya Satu Tahun, Ada Masalah Apa?

“Jadi, saya sengaja pilih dia untuk masa depan sepak bola Indonesia juga," ujarnya.

STY mengatakan Arhan punya kelebihan yang jarang pemain lain miliki. Kelebihan itu pun menjadi nilai jual pemain tersebut jika dapat terus ditingkatkan lagi ke depan.

Baca Juga

Banyak yang Tak Tahu, Pratama Arhan Sering Main di Liga Mahasiswa Saat di Jepang

“Kelebihan Arhan long ball throw in. Ini senjata yang sangat menakutkan untuk lawan," katanya.

Editor: Abdul Haris