Jawaban Mengejutkan Vanenburg saat Dibandingkan dengan Shin Tae-yong
SIDOARJO, iNews.id – Pelatih Timnas Indonesia U-23 Gerald Vanenburg memberi jawaban mengejutkan saat dirinya dibandingkan dengan Shin Tae-yong. Perbandingan itu mencuat karena publik menilai prestasi Garuda Muda menurun setelah gagal juara di Piala AFF U-23 2025 Juli lalu, usai kalah 0-1 dari Vietnam di partai final.
Kini, sorotan semakin tajam karena Timnas Indonesia U-23 kembali menghadapi tantangan besar di Kualifikasi Piala Asia U-23 2026. Di Grup J, Indonesia tergabung bersama Laos, Makau, dan lawan tangguh Korea Selatan. Sejarah mencatat, di era Shin Tae-yong, Garuda Muda pernah menyingkirkan Korea Selatan lewat adu penalti dramatis 11-10 di perempat final Piala Asia U-23 2024, setelah bermain imbang 2-2 selama 120 menit.
Kemenangan heroik atas Korea Selatan tahun lalu membuat masyarakat memiliki ekspektasi tinggi. Kala itu, Indonesia menembus semifinal sebelum terhenti oleh Uzbekistan, bahkan hampir lolos ke Olimpiade Paris 2024 andai tidak kalah dari Guinea di playoff. Prestasi itulah yang membuat bayang-bayang Shin Tae-yong masih melekat kuat di benak pecinta sepak bola Tanah Air.
Gerald Vanenburg mengaku memahami kondisi tersebut. Namun, dia menegaskan terlalu lama membandingkan masa lalu hanya akan menghambat perkembangan tim.
“Tidak ada gunanya kita melihat ke belakang lagi, kecuali kita mempelajari kesalahan, mengevaluasi dari hal tersebut,” ujarnya dalam konferensi pers di Surabaya, jelang laga melawan Laos.
Pelatih berusia 61 tahun itu menyebut, setiap tim butuh proses bertahap. Baginya, tidak mungkin langsung meraih kesuksesan instan tanpa perjalanan panjang.
“Jadi tidak mungkin juga dari posisi paling bawah langsung ke atas, itu tidak mungkin. Kita berkembang setahap demi setahap. Kalau kita melihat ke belakang, U-23 juga tidak memiliki juara dengan pelatih-pelatih sebelumnya,” katanya.
Dengan filosofi itu, Gerald menekankan fokusnya adalah membangun fondasi jangka panjang. Dia tidak menutup mata terhadap kelemahan yang sempat terlihat di Piala AFF U-23, khususnya soal penyelesaian akhir yang dinilai masih kurang tajam.
Gerald mengungkapkan saat melawan Vietnam, Indonesia sebenarnya menguasai jalannya pertandingan.
“Saat melawan Vietnam kita memiliki penguasaan bola hampir 60-70 persen. Itu sudah bagus, hanya saja kita tidak memiliki banyak kesempatan mencetak gol,” jelasnya.
Karena itu, dia menegaskan target utama tim adalah meningkatkan efektivitas serangan. Filosofi Vanenburg, khas pelatih Belanda, lebih menekankan pada penguasaan bola dan permainan rapi. Berbeda dengan Shin Tae-yong yang lebih menekankan efektivitas dan kecepatan transisi.
“Dari situ kita harus bisa mengevaluasi, bagaimana bisa menjaga penguasaan bola sebanyak itu, tapi bisa mencetak gol,” tegas Gerald.
Vanenburg menutup dengan penegasan bahwa Timnas Indonesia U-23 akan tampil dengan gayanya sendiri.
“Jadi Timnas Indonesia akan bermain dengan caranya sendiri, menjaga bola, menguasai bola, dan bermain lebih leluasa supaya bisa menang di situ,” tandasnya.
Garuda Muda akan membuka perjalanan Grup J melawan Laos pada Rabu (3/9/2025) malam pukul 19.30 WIB di Stadion Gelora Delta Sidoarjo. Setelah itu, tim akan menghadapi Makau pada Sabtu (6/9/2025), sebelum partai penentu melawan Korea Selatan pada Selasa (9/9/2025).
Sorotan publik tentu tak akan berhenti, tetapi Gerald Vanenburg kini memikul tanggung jawab untuk membuktikan Timnas Indonesia U-23 mampu bersaing tanpa harus terus hidup dalam bayangan era Shin Tae-yong. Tantangan besar menanti, namun semangat untuk terbang lebih tinggi tetap menyala.
Editor: Abdul Haris