John Herdman Dinilai Pilihan Paling Masuk Akal untuk Jadi Pelatih Timnas Indonesia
JAKARTA, iNews.id – John Herdman dinilai menjadi pilihan paling masuk akal untuk mengisi kursi pelatih Timnas Indonesia. Kondisi sang arsitek dibandingkan dengan pilihan lainnya tim Garuda, yakni Giovanni van Bronckhorst.
Pengamat sepak bola nasional Haris Pardede atau Bung Harpa secara terbuka menilai rekam jejak John Herdman jauh lebih relevan dibanding Giovanni van Bronckhorst. Dia menyoroti pengalaman Herdman membawa Timnas Kanada lolos ke Piala Dunia 2022 sebagai nilai utama.
Nama pelatih baru Timnas Indonesia memang mengerucut pada dua kandidat, John Herdman dan Giovanni van Bronckhorst. Namun, Herdman disebut semakin dekat untuk diumumkan secara resmi sebagai nahkoda baru Skuad Garuda.
Bung Harpa menilai faktor ketersediaan menjadi pembeda besar. John Herdman saat ini berstatus tanpa klub. Sementara Giovanni van Bronckhorst masih terikat sebagai asisten pelatih di Liverpool.
“Dari dua calon ini kan kita lihat yang lebih masuk akal John Herdman ya. Pelatih yang membawa Kanada lolos Piala Dunia. Dari segi budjet juga kelihatan lebih masuk akal. Terus dari segi availability juga yang bersangkutan sedang available,” kata Bung Harpa kepada wartawan termasuk iNews Media Group, dikutip Jumat (19/12/2025).
Dia juga mengungkapkan informasi langsung terkait kondisi Van Bronckhorst. “Giovanni, saya sempat ngobrol juga dengan salah seorang keluarga dekatnya. Ya, statusnya seperti yang kita ketahui masih dalam asisten pelatih Liverpool dan secara rate juga mungkin lebih tinggi,” sambungnya.
Bung Harpa menilai sinyal penunjukan John Herdman sudah cukup kuat. Dia meminta publik dan suporter Timnas Indonesia tetap memberi dukungan terhadap keputusan PSSI.
“Jadi banyaklah checklist-checklist yang saya lihat lebih mungkin John Herdman. Jadi kelihatannya lebih ke arah sana dan mungkin teman-teman media juga sudah bisa mencium gelagatnya lebih ke arah sana,” ujarnya.
Dia juga mengajak suporter belajar dari dinamika masa lalu. “Apapun itu, mungkin kita punya preferensi berbeda-beda. Tapi kita hargai. Seperti dulu juga pergantian dari Shin Tae-yong ke Kluivert. Mungkin kita terbelah tapi kita tetap dukung federasi,” pungkasnya.
Editor: Abdul Haris