Jorge Sampaoli Sakit Hati Argentina Tersingkir
KAZAN, INews.id - Pelatih tim nasional Argentina Jorge Sampaoli sakit hati dengan kekalahan 3-4 dari Prancis di babak 16 besar Piala Dunia 2018 di Kazan Arena, Sabtu (30/6/2018) malam WIB. Dia sedih timnya harus tersingkir begitu awal.
Argentina tertinggal lebih dahulu di menit ke-13 berkat gol penalti dari Antoine Griezmann. Tetapi, Tim Tango mampu membalikkan keadaan berkat gol Angel di Maria di menit ke-41 dan Gabriel Mercado tiga menit setelah babak kedua dimulai.
Namun, Prancis menyamakan kedudukan lewat gol Benjamin Pavard di menit ke-57. Kemudian, dua gol dari Kylian Mbappe di menit ke-64 dan 68 memastikan kemenangan Les Bleus, meski Tim Tango sempat mengejar melalui Sergio Aguero pada injury time.
Sampaoli begitu terpukul atas hasil itu. Apalagi anak asuhnya sudah mati-matian untuk lolos ke babak 16 besar.
“Hasil ini sangat menyakitkan, terutama setelah upaya pemain saya yang begitu besar. Pertandingannya sangat sulit. Kami gagal meraih tujuan kami di Rusia,” kata Sampaoli di laman resmi FIFA.
Bagi pelatih berusia 58 itu, kegagalan ini akan sangat mempengaruhi posisinya sebagai arsitek Argentina. Akan tetapi pelatih bertato itu tidak tahu soal masa depannya setelah Piala Dunia 2018.
“Saya sedih dan frustasi. Saya rasa itu normal. Berada di keadaan ini membuat saya tidak dapat menentukan masa depan,” ujar Sampaoli.
Tentunya mantan pelatih Sevilla itu sadar dia harus menang untuk mempertahankan posisinya. Padahal, dia memiliki pemain terbaik dunia dalam diri Lionel Messi. Namun, rupanya memiliki Messi saja tidak cukup.
“Saya rasa kami menyesuaikan diri dengan kebutuhan, dan jelas harus menang. Keadaan itu sangat berat. Kami memiliki pemain terbaik dan harus menciptakan situasi kolektif untuk menggunakannya,” ungkapnya.
Pada pertandingan itu, Sampaoli menggunkan formasi 4-3-3 demi memenuhi kebutuhan Messi. Ini perubahan ketiga yang dilakukan Argentina setelah mengusung pola 4-2-3-1 pada laga perdana kontra Islandia, dan skema 3-4-3 saat kalah 0-3 dari Kroasia. Selain itu, tim Tango juga menggunakan strategi 4-4-2 saat mengalahkan Nigeria 2-1.
“Kami mencoba strategi berbeda di sekitar Messi dan menciptakan ruang untuknya. Kami mencoba segalanya agar Messi dapat menggunakan kemampuannya dengan baik. Terkadang kami kurang berhasil,” ucap pelatih Argentina sejak 2017 itu.
Sampaoli menilai Tim Tango seharusnya bisa menyamakan kedudukan, tetapi mereka kehabisan waktu dan harus menelan kekalahan.
“Messi sudah berjuang hingga akhir dan kami nyaris menyamakan kedudukan di akhir pertandingan. Saya menghargai kerja keras mereka,” ujarnya.
Editor: Achmad Syukron Fadillah