Juventus Resmi Tunjuk Luciano Spalletti sebagai Pelatih Baru, Digaji Rp57,6 Miliar
TURIN, iNews.id – Juventus resmi memperkenalkan Luciano Spalletti sebagai pelatih baru mereka, Jumat (31/10/2025) dini hari WIB, menggantikan Igor Tudor yang dipecat awal pekan ini. Penunjukan ini menandai kembalinya pelatih berpengalaman itu ke Serie A setelah sebelumnya menangani Timnas Italia.
Luciano Spalletti resmi diumumkan sebagai pelatih kepala Juventus hingga akhir musim 2025–2026, dengan opsi perpanjangan kontrak jika Bianconeri berhasil lolos ke Liga Champions musim depan. Pelatih kelahiran Certaldo pada 1959 itu disebut-sebut menjadi kandidat utama manajemen Juventus sejak keputusan memecat Igor Tudor diambil.
Menurut laporan sejumlah media Italia, Spalletti akan menerima gaji sekitar 3 juta euro (sekitar Rp57,6 miliar) hingga akhir musim 2025–2026. Nilai tersebut belum termasuk bonus kinerja apabila dia berhasil membawa Juventus mencapai target kompetisi Eropa.
Pemecatan Igor Tudor dilakukan setelah Juventus menjalani awal musim yang buruk. Dari delapan pertandingan Liga Italia 2025-2026, Bianconeri belum meraih satu pun kemenangan. Kemenangan terakhir klub asal Turin itu terjadi pada 13 September saat menaklukkan Inter Milan 4–3, dan sejak itu tim gagal mencetak gol dalam empat laga terakhir di bawah asuhannya.
Selain performa di lapangan, hubungan internal yang retak juga menjadi alasan kuat. Tudor dikabarkan berselisih dengan sejumlah petinggi klub, termasuk manajer umum Damien Comolli. Sejumlah media Italia melaporkan ketidaksepakatan muncul terkait kebijakan transfer musim panas serta penunjukan Darren Burgess sebagai Direktur Performa.
Gaya komunikasi Tudor yang dinilai terlalu keras di hadapan media juga disebut tidak sejalan dengan budaya klub. Kombinasi hasil buruk dan tensi tinggi di ruang manajemen akhirnya membuat Juventus menjadi klub pertama di Serie A yang memecat pelatih pada musim ini.
Pada akhirnya, Juventus resmi menunjuk Luciano Spalletti sebagai nakhoda baru mereka. “Luciano Spalletti adalah pelatih kepala baru Juventus, menandatangani kontrak hingga 30 Juni 2026,” bunyi pernyataan klub, dikutip dari Football Italia.
Spalletti memulai karier kepelatihannya di Empoli setelah bermain untuk Spezia dan Empoli. Dia membawa Empoli promosi ke Serie A dan dikenal sebagai salah satu pelatih paling inovatif di Italia.
Arsitek berkepala plontos itu mencatat masa sukses bersama Udinese pada awal 2000-an, membawa klub itu ke Liga Champions untuk pertama kalinya. Spalletti kemudian menukangi AS Roma dan memenangkan dua Coppa Italia serta satu Supercoppa Italiana. Setelah itu, dia melatih Zenit St. Petersburg dan merebut dua gelar liga Rusia, satu Piala Rusia, serta satu Piala Super Rusia.
Dia juga pernah menangani Inter Milan dan membawa Napoli juara Serie A 2022-2023 sebelum menjabat sebagai pelatih Timnas Italia hingga Juni 2025.
“Kami senang menyambut pelatih dengan pengalaman dan keahlian sebesar Spalletti ke keluarga Bianconeri,” tutur pernyataan Juventus.
Sebelum bergabung dengan Juventus, Spalletti baru saja menutup masa jabatannya sebagai pelatih Timnas Italia. Dia dipecat pada awal musim panas setelah Italia kalah 0–3 dari Norwegia dalam kualifikasi Piala Dunia, hasil yang membuat peluang mereka memuncaki grup menjadi sangat kecil.
Meski demikian, Spalletti sempat membawa Italia tampil solid di ajang UEFA Nations League, walau akhirnya tersingkir di babak 16 besar Euro 2024 setelah kalah dari Swiss.
Pencapaian terbaik Spalletti dalam karier klubnya terjadi di Napoli pada musim 2022–2023. Dia sukses membawa Partenopei menjuarai Serie A untuk pertama kalinya dalam 33 tahun. Dalam tiga musim memimpin Napoli, Spalletti mencatat rata-rata 2,1 poin per pertandingan.
Dengan lebih dari 500 pertandingan di Serie A bersama Udinese, Roma, Inter, dan Napoli, Spalletti kini menjadi salah satu pelatih paling berpengalaman di sepak bola Italia.
Kehadiran Spalletti di Allianz Stadium diharapkan bisa mengembalikan identitas permainan menyerang Juventus dan mengangkat kembali posisi klub di papan atas Serie A. Dengan pengalaman membawa Napoli juara dan reputasinya sebagai pelatih yang mampu menghidupkan kembali tim, publik Turin menaruh ekspektasi besar terhadapnya.
Editor: Abdul Haris