Juventus Waspada! Markas Bodo/Glimt Mengerikan: Suhu Beku, Angin Kejam dan Euforia 8.000 Fans
BODO, iNews.id - Mantan bintang AC Milan, Jens Petter Hauge, memberi peringatan keras kepada Juventus menjelang duel mereka melawan Bodo/Glimt di Liga Champions, Rabu (26/11/2025) dini hari WIB. Menurutnya, laga tandang di Aspmyra Stadium bukan sekadar pertandingan biasa, kondisi ekstrem Norwegia bisa menjadi penentu hasil akhir.
Bodo/Glimt, klub yang pernah dibelanya, akan menjamu Juventus pada pertandingan Matchday 5 Liga Champions malam ini. Dengan Bianconeri yang belum meraih kemenangan di Eropa musim ini, tekanan untuk mencuri tiga poin justru bisa menjadi bumerang saat menghadapi tuan rumah yang terkenal kuat di kandang.
Dalam wawancaranya bersama Gazzetta, Hauge tidak ragu menguraikan betapa beratnya atmosfer Aspmyra.
“Bermain di kandang sendiri itu sulit; 8.000 suporter yang sangat antusias, suhu di bawah nol derajat, angin yang menusuk di lapangan, dan rumput sintetis. Dan juga salju," kata Hauge.
Ia menambahkan bahwa tim-tim besar Italia pun pernah merasakannya.
“Siapa pun yang datang dari luar bisa terkejut. Roma dan Lazio tahu sesuatu tentang itu, dan mereka bukan satu-satunya," ujarnya.
Perjalanan Hauge menuju AC Milan dimulai dari performa impresifnya di babak play-off Liga Europa 2020. Di laga itu, ia tampil gemilang dan berhasil menarik perhatian Rossoneri.
“Pertama, saya memberikan assist, lalu gol untuk mengubah skor menjadi 2-3. Kami kalah, tapi kami bersenang-senang,” kenangnya.
Momen setelah pertandingan itu menjadi titik balik kariernya.
“Saya ingat kekacauan setelah pertandingan, direktur olahraga berkata kepada saya: ‘Jens, mereka menginginkanmu.’ Ponsel saya penuh dengan pesan, dan beberapa jam kemudian, saya sudah menjadi pemain Milan. Kali ini, Paolo Maldini menelepon saya melalui video. Itu adalah emosi dan sensasi yang unik; saya hampir tidak bisa memahami apa yang terjadi pada saya," tuturnya.
Pada musim 2020–21, Hauge mencatatkan lima gol dari 24 pertandingan dalam balutan seragam Milan.
Hauge juga menyinggung kebangkitan sepak bola Norwegia di level internasional. Meski baru mencetak satu gol dalam 13 laga timnas, ia melihat potensi besar negaranya, terlebih setelah mengalahkan Italia dua kali dan menjuarai Grup I kualifikasi Piala Dunia.
"Haaland memimpin kami. Berasal dari negara kecil dan menjadi salah satu pemain terbaik di dunia," ucapnya.
Ia mengakui bahwa dulu ada pandangan minor tentang talenta asal Norwegia, namun hal itu telah berubah.
"Waktu kecil, saya pikir akan lebih baik bagi saya untuk lahir di Brasil, Spanyol, atau Portugal, di mana budaya sepak bolanya kuat. Tapi sekarang kita tahu bahwa bahkan dari Norwegia, kita bisa bersaing dengan yang terbaik; Erling adalah buktinya."
Menjelang pertandingan malam ini, Bodo/Glimt mengoleksi dua poin dari empat laga, hanya unggul satu poin dari Juventus. Dengan kondisi cuaca ekstrem dan dukungan ribuan fans fanatik, duel ini bisa menjadi salah satu laga paling menegangkan bagi Bianconeri musim ini.
Editor: Reynaldi Hermawan