Kalahkan SUGBK! Stadion Ini Dilengkapi Mal, Museum dan Hotel
TIRANA, iNews.id – Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) adalah stadion paling megah di Indonesia. Namun stadion kebanggaan warga Tanah Air itu masih kalah keren jika dibandingkan stadion di Albania.
Stadion yang dimaksud bernama The Air Albania Stadium atau biasa dikenal Arena Kombetar. Lokasinya di dekat Ibu Kota Albania, Tirana. Jika dilihat dari kapasitas penonton, stadion ini masih kalah jauh dibandingkan SUGBK.
Dikutip dari Sport Bible, Rabu (18/11/2020), The Air Albania Stadium hanya mampu menampung 21.690 penonton saja. Jumlah tersebut jelas kalah banyak dari SUGBK yang bisa diisi lebih dari 77.000 suporter.
Video nga Ergi Elezi#ArenaKombetare pic.twitter.com/2Q6nzzpGsG
— Stadiumi Air Albania (@ArenaKombetare) November 18, 2019
Tapi urusan fasilitas, The Air Albania Stadium unggul jauh. Bagaimana tidak, stadion ini memiliki menara setinggi 112 meter. Di dalamnya terdapat 80 kamar hotel yang dilengkapi fasilitas mewah.
Kecanggihan stadion tak berhenti sampai di situ. Sebab The Air Albania Stadium juga memiliki museum dan mal. Desain anggun stadion dirancang arsitektur ternama berkebangsaan Italia, Marco Casamonti.
Stadion ini pertama kali dibuka untuk publik pada 17 November 2019. Kala itu Timnas Albania menjamu juara dunia Prancis pada kualifikasi Euro 2020. Sayangnya mereka kandas dengan skor 0-2.
“Agar sepak bola tetap populer dan menarik lebih banyak anak muda ke stadion, sangat penting penggemar dapat menonton pertandingan dalam kondisi yang aman dan nyaman,” kata Presiden UEFA Aleksander Ceferin.
“Ini stadion paling mutakhir. Saya ingin mengucapkan selamat kepada Asosiasi Sepak Bola Albania dan pemangku kepentingan lainnya. Albania telah membuat kemajuan luar biasa baik di dalam maupun di luar lapangan dalam hal perkembangan sepak bola,” ujarnya.
Dengan kemewahan dan fasilitas yang dimiliki, kemungkinan besar UEFA bakal menunjuk The Air Albania Stadium menjadi tuan rumah ajang besar seperti final Liga Champions atau final Liga Europa.
Editor: Abdul Haris