Kecil Kemungkinan AC Milan Dapatkan Erling Haaland
MILAN, iNews.id – AC Milan ngotot membidik striker Borussia Dortmund Erling Braut Haaland. Namun, ambisi I Rossoneri mendapatkan bomber asal Norwegia itu diprediksi kecil kemungkinannya.
Dalam setahun terakhir, bomber 20 tahun itu memang jadi properti panas di bursa transfer. Semua itu terjadi karena Haaland mampu menunjukkan ketajamannya sejak masih bersama RB Salzburg pada paruh musim 2019/2020. Ketajamannya tersebut membuat Dortmund meminangnya bursa transfer musim dingin 2020.
Bersama Dortmund, performa impresif Haaland sama sekali tidak mengalami penurunan. Bahkan dia makin matang dan mampu jadi tumpuan gol Die Borussen. Musim ini, Haaland sudah menyumbangkan 21 gol dari 20 penampilannya bersama Dortmund.
Melihat ketajaman seperti ini, klub mana yang tidak kepincut. Wajar jika klub sekelas Real Madrid, Barcelona, dan Chelsea berebut tanda-tangannya.
Milan juga ikut-ikutan. Terlebih, klub Kota Mode itu memang tengah mencari penyerang berkualitas untuk menggantikan peran Zlatan Ibrahimovic yang mulai termakan usia.
Namun, pakar transfer asal Italia, Fabrizio Romano, menyebut kemungkinan Milan mendapatkan Haaland sangatlah kecil.
“Bagi Haaland, saya akan mengatakan negosiasi ini adalah situasi yang rumit. Bukan hanya untuk Milan, tapi untuk klub lainnya,” tutur Romano, dilansir Sampre Milan, Senin (1/2/2021).
“Haaland juga merasa sangat bahagia dengan kariernya bersama Dortmund, dia sangat bahagia. Dia baru berada di sana satu tahun, dia bermain di Liga Champions, mencetak gol, dia senang dengan proyek yang dibangun klub,” ujarnya lagi.
“Pindah setelah satu tahun bukan pilihan cerdas baginya. Dia juga mempunyai klausul 75 juta euro (Rp1,2 triliun) pada 2022 yang bisa menghasilkan uang baginya dan agennya.”
“Saat ini, saya pikir sangat sulit bagi Milan untuk membeli Haaland di musim panas nanti, tapi bukan hanya Milan, klub lain juga. Jika ingin Haaland, setiap klub harus membayar 100 juta euro (Rp1,6 triliun). Ini benar-benar sangat rumit,” dia menegaskan.
Editor: Abdul Haris