Kevin Diks Blak-blakan Sebut Posisi yang Nyaman Dimainkannya
MONCHENGLADBACH, iNews.id – Bek anyar Borussia Monchengladbach, Kevin Diks, blak-blakan menyebut posisi yang paling nyaman dimainkannya. Defender Timnas Indonesia itu mengaku mampu bermain di berbagai posisi di pertahanan.
“Saya bisa bermain di hampir semua posisi bertahan: bek kanan dan kiri, bek tengah, atau bahkan di lini tengah sebagai bek enam (gelandang bertahan),” ungkap Kevin kepada media asal Jerman, Bild, Selasa (8/7/2025).
“Namun, saat ini, saya merasa paling nyaman di pertahanan tengah. Baik di bek empat atau tiga (bek tengah kanan atau kiri), tidak masalah. Saya fleksibel dan siap melayani tim,” tambahnya.
Kehadiran Kevin di Borussia Monchengladbach menambah persaingan sehat di lini belakang, yang sudah dihuni Ko Itakura, Fabio Chiarodia, Nico Elvedi, dan Marvin Friedrich. Meskipun persaingan meningkat, Kevin menilai ini sebagai tantangan positif bagi perkembangan dirinya.
Dengan fleksibilitas posisi, Kevin memberikan opsi strategis bagi pelatih Gerardo Seoane. Baik dalam skema tiga bek atau empat bek, sang juru taktik memiliki lebih banyak komposisi pemain untuk dipilih sesuai lawan dan situasi pertandingan.
Rekrutan bebas transfer dari FC Copenhagen ini membawa pengalaman luas dari berbagai kompetisi Eropa sejak 2016. Ia pernah bermain untuk Vitesse di Belanda, Fiorentina dan Empoli di Italia, serta Aarhus dan Copenhagen di Denmark.
Kariernya penuh warna dengan banyak pinjaman, termasuk masa sulit saat di Fiorentina. Namun, pengalaman tersebut membentuk karakter mental yang matang, memberi nilai tambah sebagai pemain yang siap adaptasi dan fleksibel untuk setiap skema permainan.
Langkah Borussia Monchengladbach merekrut Kevin dari FC Copenhagen — di mana ia dibeli dengan kontrak bebas — menunjukkan strategi jangka panjang klub dalam membangun pertahanan yang kokoh dan adaptif.
Dengan usia yang masih relatif muda dan durasi masa bermain yang potensial, Kevin diprediksi akan menjadi pilar kebangkitan tim di kompetisi Bundesliga dan mungkin juga Eropa.
Editor: Abdul Haris