Kiper Sampdoria Emil Audero Masuk Radar Timnas Indonesia, Pembicaraan Segera Digelar
JAKARTA, iNews.id – Kiper Sampdoria Emil Audero masuk radar Timnas Indonesia. Proses pembicaraan antara PSSI dan perwakilan pemain segera digelar.
Pelatih Indonesia Shin Tae-yong dan PSSI tengah menjalankan program naturalisasi pemain keturunan. Ada empat pesepak bola yang akan diproses untuk menjadi Warga Negara Indonesia.
Mereka diharapkan dapat memperkuat Skuad Garuda di masa mendatang. Kehadiran para pemain naturalisasi ini diharapkan mampu meningkatkan prestasi Timnas Indonesia di masa mendatang.
Sejauh ini tiga pemain diketahui sudah mengirimkan dokumen yang dibutuhkan untuk menjalani proses naturalisasi. Mereka adalah Sandy Walsh (KV Mechelen), Jordi Amat (KAS Eupen), dan Shayne Pattynama (Viking FK).
Sementara itu, satu pemain lagi masih menjadi misteri dalam beberapa waktu terakhir. Kini, Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Hasani Abdulgani, menyebutkan dua nama calon pemain naturalisasi. Salah satu di antaranya akan diproses oleh PSSI untuk dapat membela Timnas Indonesia.
Melalui akun Instagram pribadinya, Hasani Abdulgani menyebut bahwa agen dari pihaknya akan bertemu dengan pemain yang diminati Shin Tae-yong beserta agennya pada Kamis (3/3/2022). Dia lantas meminta pendapat warganet perihal pemain mana yang akan dipilih di antara dua nama yang diberikan.
“Rabu malam besok waktu Eropa atau Kamis pagi waktu Indonesia kolega, agen kami sudah punya janjian dinner bersama manager dan pemain yang diminati oleh coach Shin Tae Yong,” ujarnya pada akun @hasaniabdulgani Selasa (1/3/2022).
"Siapakah diantara Emil Audero Mulyadi dan Jordy Wehrmann yang menjadi pemain keturunan ke 4 Timnas?” sambungnya kemudian.
Jawaban warganet pun beragam, beberapa memilih Emil Audero untuk menempati posisi penjaga gawang Timnas Indonesia, sedangkan yang lainnya memilih Jordy Wehrmann.
Bahkan ada pula yang berharap keduanya bisa berseragam Timnas Indonesia. Lantas, kita tunggu saja siapa yang akan menjadi calon pemain naturalisasi keempat Timnas Indonesia nanti.
Editor: Reynaldi Hermawan