Kisah Areola, Anak Pembantu Rumah Tangga yang Cium Trofi Piala Dunia
PARIS, iNews.id – Tak sedikit bintang sepak bola dunia yang harus melalui jalan terjal dan berkrikil untuk bisa menjadi pemain top, salah satunya kiper Paris Saint-Germain (PSG) Alphonse Areola.
Orang tua penjaga gawang 26 tahun itu awalnya tinggal di Filipina. Namun, memutuskan hijrah ke Paris, Prancis untuk memulai kehidupan yang lebih baik. Di sana, Areola lahir tepatnya pada tanggal 27 Februari 1993.
Saat itu, kondisi ekonomi keluarganya belum membaik. Guna mencukupi gizi sang buah hati, orang tua Areola banting tulang sebagai pembantu rumah tangga. Setelah usianya hampir tujuh tahun, kiper berpotur 195 cm itu mulai mencintai dunia si kulit bundar.
Sayang, orang tuanya tak mampu mengirimnya ke Sekolah Sepak Bola (SSB). Hingga pada akhirnya, sang majikan yang berbesar hati untuk mendaftarkannya ke SSB Entente Sportive des Petits Anges.
Di sana dia belajar selama tujuh tahun hingga akhirnya mendapat tawaran kontrak dari PSG. Kubu Les Parisiens sadar skill Areola di atas rata-rata. Namun, sebagai pemain muda, Areola membutuhkan jam terbang yang cukup untuk mengasah kemampuannya.
Kemudian, klub yang kini diperkuat Kylian Mbappe itu mengambil langkah dengan menyekolahkan Areola ke INF Clairefontaine, salah satu dari 12 akademi elite yang berlokasi di sekitar Prancis dengan pengawasan langsung dari Federasi Sepak Bola Prancis (FFF).
INF Clairefontaine juga punya rekam jejak apik untuk urusan mencetak pemain bintang mancanegara seperti legendaris Les Bleus Thierry Henry, William Gallas hingga Nicolas Anelka.
Setelah satu musim mengenyam pendidikan olah si kulit bundar di sana, Areola kembali gabung PSG dengan predikat kiper terbaik pada turnamen Val de Marne dan Piala Aegean.
Karenanya, Les Parisiens langsung menyodorkan kontrak tiga tahun, Juli 2009. Di usianya yang menginjak 18 tahun, dia dinobatkan sebagai pemain termuda dengan kontrak profesional dalam sejarah sepak bola Prancis.
Walau terkenal jeli membaca tembakan lawan dan tangguh dalam duel udara, langkah Areola untuk menembus skuat utama PSG juga tak mulus karena harus bersaing dengan Gregory Coupet.
Dia baru merasakan debut tim senior ketika ditunjuk menggantikan Salvatore Sirigu pada menit ke-48 saat PSG bentrok Brest, 18 Mei 2013.
Setelah sempat dipinjamkan ke Lens, Bastia dan Villarreal, Areola akhirnya berhasil tampil reguler di skuat utama sejak musim lalu.
Performa apiknya tersebut yang membuat Pelatih Prancis Didier Deschamps memanggilnya untuk menjadi pelapis Hugo Lloris dan Steve Madanda pada 2018. Dia juga merupakan bagian dari Les Blues yang kampiun Piala Dunia di Rusia, Juli lalu meski tak dipercaya bermain.
Sebelumnya saat masih berseragam timnas U-20 Prancis, suami dari Marion Areola itu juga pernah mencicipi gelar Piala Dunia U-20 pada 2013. Kala itu, dia dipercaya tampil reguler sepanjang turnamen.
Editor: Abdul Haris