Kisah Massimo Oddo: Tukang Cukur Dadakan Timnas Italia di Piala Dunia 2006
ROMA, iNews.id - Legenda Italia Massimo Oddo punya kisah menarik di Piala Dunia 2006. Dia ditunjuk jadi tukang cukur dadakan Gli Azzurri di ajang tersebut.
Dikutip dari Copa 90, Senin (19/7/2021), semua berawal ketika seluruh skuat Italia sibuk mempersiapkan diri jelang Piala Dunia 2006 yang berlangsung di Jerman. Oddo sampai tak sempat merapihkan rambut di tubuh.
Akhirnya mantan bek AC Milan, Lazio dan Napoli itu mencukur rambutnya sendiri. Kebiasaan Oddo dilihat salah satu pemain Italia lainnya, Gennaro Gattuso.

Gattuso kemudian tertarik meminta tolong ke sang sahabat untuk memangkas rambutnya. Namun Oddo bilang agar pemain yang akrab disapa Rino itu tidak berekspektasi lebih.
Sebab Oddo sadar jika dirinya hanya kapster dadakan. Namun tak disangka Gattuso justru sangat puas dengan potongan Oddo.
The brilliant story behind @Oddo's nickname — 'The Barber of Berlin'.
— COPA90 (@Copa90) May 23, 2020
Former Italy and @acmilan full back, Massimo Oddo, explains how he received the nickname following the 2006 World Cup in Germany. ✂️???????? pic.twitter.com/CecdA5bqka
Dari situ Oddo mendapat banyak permintaan potong rambut dari rekan di Timnas Italia lainnya. Gladiator Gli Azzurri yang meminta cukur rambut dengannya bukan nama-nama sembarangan.
Oddo menyebutkan pemain-pemain beken seperti Alberto Gilardino, Simone Perotta hingga Gianluigi Buffon juga pernah cukur rambut dengannya. Setelahnya legenda kelahiran 14 Juni 1976 itu mulai percaya diri dengan bakat cukur yang dimilikinya.

Dia menawarkan Mauro Camoranesi yang terkenal gondrong untuk cukur dengannya jika Italia juara Piala Dunia 2006. Camoranesi mengiyakan tawaran tersebut.
Hasilnya Gli Azzurri asuhan Marcelo Lippi bisa angkat piala setelah mengalahkan Prancis pada laga pamungkas di Olympiastadion Berlin. Camoranesi menepati janjinya untuk dicukur.
Mantan gelandang Juventus itu bahkan membawa bangku sendiri dan dicukur Oddo di tengah lapangan. Dari situ Oddo dijuluki Barber of Berlin.
Editor: Reynaldi Hermawan