Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Rumor Panas! Media Belanda Bongkar Fakta Soal Giovanni van Bronckhorst dan PSSI
Advertisement . Scroll to see content

Kisah Ramuan Ajaib Boaz Solossa usai Jadi Korban Tekel Horor di Piala AFF 2004

Rabu, 25 Januari 2023 - 23:00:00 WIB
Kisah Ramuan Ajaib Boaz Solossa usai Jadi Korban Tekel Horor di Piala AFF 2004
Striker legendaris Timnas Indonesia Boaz Solossa pernah menjadi korban tekel horor di Piala AFF 2004 yang saat itu masih bernama Piala Tiger.
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Striker legendaris Timnas Indonesia Boaz Solossa pernah menjadi korban tekel horor di Piala AFF 2004 yang saat itu masih bernama Piala Tiger. Dia sampai harus menjalani perawatan tradisional khas Papua untuk memulihkan diri dari cedera.

Baru-baru ini, heboh tekel horror bek Tira Persikabo 1973, Didik Wahyu kepada penyerang Persis Solo, Alexis Messidoro pada lanjutan Liga 1 2022/2023 yang berlangsung pada Senin 23 Januari 2023 silam. Bukan kartu merah, Didik hanya dikenai kartu kuning oleh wasit.

Kejadian tersebut bukan terjadi di liga Indonesia saja. Kontroversi serupa sudah akrab bagi sepak bola Asia Tenggara, bahkan sejak belasan tahun yang lalu.

Di Piala AFF 2004, Boaz menjadi bintang baru Timnas Indonesia dengan kecepatan mumpuni. Dua gol dilesakkan Boaz selama babak penyisihan grup, sebuah performa luar biasa untuk pemain yang masih berusia 18 tahun.

Tak heran, Boaz menjadi sasaran tekel keras pemain lawan. Di leg pertama partai final, talenta Papua itu dihajar tekel horror pemain Singapura, Bhaihaki Khaizan.

Usai mengerang kesakitan, Boaz dilarikan ke rumah sakit menggunakan mobil ambulance. Didampingi kakak iparnya, Agnes Lolong, Boaz harus mendapatkan perawatan intensif.

Namun tak hanya medis, keluarga Boaz juga mendatangkan ramuan tradisional dari kampung halaman mereka, Papua. Di Hotel Marcopolo, Menteng, kaki Boaz diolesi oleh ramuan ajaib tersebut.

Ritual keagamaan pun dilakukan selama proses pengobatan. Sang pendeta yang merupakan paman Boaz, Dolfy Solossa memimpin sesi pembacaan doa-doa selama proses tersebut.

Minyak ramuan dari Papua terus diolesi di kaki Boaz, kakinya dibungkus dengan dedaunan. Ajaibnya, proses ritual penyembuhan itu langsung membuahkan hasil.

Kaki Boaz langsung bisa dibawa berjalan. Dirinya mengaku kakinya bisa digerakkan dengan leluasa tak lama setelah menjalani ritual tersebut.

Namun sayang, Boaz tetap tidak tampil di leg kedua final Piala AFF 2004. Pelatih Timnas Indonesia saat itu, Peter Withe memilih untuk tidak mengambil risiko memainkan Boaz.

Absennya Boaz begitu terasa bagi Timnas Indonesia. Usai kalah 1-3 di leg pertama, skuad Garuda kembali menelan kekalahan di leg kedua dengan skor 1-2.

Editor: Reynaldi Hermawan

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut