Kisah Shin Tae-yong Menangis usai Timnas Indonesia U-23 Gagal ke Olimpiade Paris 2024, Ruang Ganti Mendadak Haru

JAKARTA, iNews.id - Kisah Shin Tae-yong (STY) menangi usai Timnas Indonesia U-23 dipastikan gagal lolos ke Olimpiade Paris 2024 kembali dituturkan salah satu pemainnya. 

Bek kanan Timnas Indonesia U-23 Rio Fahmi menceritakan kembali bagaimana sedihnya pelatih asal Korea Selatan itu usai Garuda Muda kalah 0-1 dari Timnas Guinea U-23 dalam playoff Olimpiade Paris 2024.

Baca Juga

Penyebab AS Roma Kalah 0-1 dari Inter Milan di Liga Italia 2025-2026

Rio mengaku baru pertama kalinya melihat pelatihnya itu menangis. Dia mengatakan kondisi ruang ganti saat ini langsung penuh haru usai laga tersebut.

Namun, dia pastikan seluruh elemen tim Timnas Indonesia U-23 saling menguatkan satu sama lainnya.

Baca Juga

Ernando Ari Cerita Detik-Detik Shin Tae-yong Menangis Vs Guinea: Parah Kacau!

"Saya baru pertama kali lihat coach Shin meneteskan air mata di ruang ganti. Jadi, yang awalnya tuh semua pemain berusaha untuk tetap tegar karena coach Shin selalu bilang buat apa kita menangis setelah pertandingan karena seharusnya yang kita lakukan saat pertandingan," kata Rio Fahmi.

"Coach Shin sedih dan meneteskan air mata dan akhirnya seluruh tim merangkul dan menangis," tuturnya.

Baca Juga

Belum Perpanjang Kontrak, Shin Tae-yong Ingin Bawa Timnas ke Piala Dunia usai Gagal Antar ke Olimpiade Paris 2024

Pemain Persija itu mengatakan, rasa sedih itu semata-mata bukan karena gagal lolos Olimpiade Paris 2024 saja. Pasalnya, hal itu juga karena pencapaian Timnas Indonesia U-23 yang cukup luar biasa mencapai tahapan tersebut.

Baca Juga

Kapan Shin Tae-yong Tanda Tangan Kontrak Baru? Exco PSSI Bilang Begini

Timnas Indonesia U-23 melampaui target perempat final dari PSSI dalam Piala Asia U-23 2024. Garuda Muda menempati posisi keempat dalam ajang tersebut.

"Prestasi yang sudah kita lakukan luar biasa, juga karena satu langkah lagi sudah ciptakan sejarah," katanya.

Baca Juga

PSSI Perpanjang Kontrak Shin Tae-yong dengan Durasi 3 Tahun, Ini Alasannya

Editor: Abdul Haris