Klub Telat Kirim Pemain, Shin Tae-yong Kritik Jadwal Liga 1
JAKARTA, iNews.id – Pelatih Tim Nasional (Timnas) Indonesia, Shin Tae-yong, memaklumi klub yang telat mengirim pemainnya ke pemusatan latihan (TC) Timnas Indonesia. Dia menilai hal itu terjadi karena jadwal Liga 1 yang berantakan.
Sebagaimana diketahui, Shin Tae-yong memanggil 28 pemain ke TC Timnas Indonesia untuk hadapi Burundi di FIFA Matchday pada 25 dan 28 Maret 2023. Kemudian ada juga 29 pemain yang dipanggil pelatih asal Korea Selatan itu untuk TC Timnas Indonesia U-20 menatap Piala Dunia U-20 2023.
TC perdana telah dilakukan oleh Shin Tae-yong di Stadion PTIK, Jakarta, Senin (20/3/2023). Timnas Indonesia dan Timnas Indonesia U-20 berlatih secara bersamaan pada sesi latihan tersebut. Hanya saja memang porsinya yang berbeda.
Namun, terpantau masih ada beberapa pemain yang belum bergabung. Seperti tiga pemain Persib Bandung yakni Marc Klok, Ricky Kambuaya, dan Rachmat Irianto. Kemudian ada juga beberapa pemain Persija Jakarta khususnya untuk Timnas Indonesia U-20 yang masih belum bergabung.
Meski begitu, pelatih berusia 52 tahun itu data memahaminya. Dia menilai Persija dan Persib sedang mengalami situasi sulit. Hanya saja, itu semua bukan salah kedua kesebelasan tersebut.
“Memang sedang ada masalah Persija dan Persib sekarang. Tapi sebenarnya bukan salah mereka, Persija juga lagi rugi, begitu juga Persib. Kita juga sama,” ucap Shin Tae-yong kepada awak media termasuk MNC Portal Indonesia, Selasa (21/3/2023).
Menurutnya, para pelatih masing-masing klub tersebut berat untuk melepas pemainnya karena ada tanggung jawab untuk membawa klub meraih hasil bagus di Liga 1 2022/2023. Shin Tae-yong lebih menyoroti jadwal Liga 1 yang dinilai cukup berantakan.
“Jadi sebenarnya tidak boleh membuat jadwal liga seperti ini, apalagi namanya pelatih kalau ga ada prestasi baik, ya pasti posisinya akan berbahaya dan beresiko sekali gitu,” ungkapnya.
“Saya sangat mengerti posisi pelatih seperti apa. Namun, saya menekankan untuk perbaikan masalah jadwal liga yang dibuat seperti ini. Jadi harus benar-benar diperbaiki,” sambungnya.
“Sebagai pelatih, ya pasti tidak mau lepas pemain karena mereka bertanggung jawab atas prestasi tim. Kalau sudah dibawa ke Indonesia, ya Indonesia harus bertanggung jawab akan masalah ini,” tutup mantan pelatih Timnas Korea Selatan tersebut.
Editor: Fitradian Dhimas Kurniawan