Kocak! Ferguson Paksa Beckham Cukur Rambut Sejam Sebelum Kick Off Vs Chelsea, Ini Kisahnya
LONDON, iNews.id - Pelatih legendaris Manchester United Sir Alex Ferguson paksa David Beckham cukur rambut sejam sebelum kick off vs Chelsea. Bagaimana kisahnya?
Kala itu Beckham dan kawan-kawan bertemu The Blues pada ajang Charity Shield 2000 di Stadion Wembley. Beckham tampil dengan gaya rambut baru jelang laga big match tersebut. Gelandang legendaris Inggris itu mengubah rambutnya menjadi mohawk.
Tapi Ferguson tak senang melihat rambut Beckham. Pelatih yang terkenal super tegas itu menyuruh anak buahnya itu cukur rambut sejam sebelum kicoff melawan Chelsea.

"Saya berada di ruang ganti satu jam sebelum kick off ketika Sir Alex Ferguson melihat rambut saya dan memaksa saya mencukurnya," kata Beckham dilansir Daily Mirror, Selasa (8/2/2022).
"Awalnya saya menolak, tapi kemudian saya melihat raut wajahnya berubah sangat cepat. Jadi, saya mencukurnya di toilet. Dia sangat disiplin," ujarnya.
"Ferguson ingin semua pemain terlihat profesional, dan dia merasa itu bukan penampilan yang tepat. Kami juga bermain di Stadion Wembley, jadi dia ada benarnya," ucapnya.
Akhirnya Beckham mencukur rambut mohawk menjadi pelontos. Sayang rambut barunya tak membawa keberuntungan.
Sebab Manchester United gagal angkat piala setelah kalah 0-2 dari Chelsea. Pasukan Ferguson juga bermain pincang di pertengahan babak kedua setelah Roy Keane mendapat kartu merah.
Tapi ini bukan satu-satunya kisah menarik antara Beckham dan Ferguson. Mereka juga punya cerita tak mengenakkan usai laga melawan Arsenal pada putaran kelima Piala FA 2003.

Saat itu Manchester United kalah 0-2 dan tersingkir. Ferguson marah besar atas hasil buruk tersebut.
Bos asal Skotlandia itu kemudian menendang sepatu boot yang ada di dekatnya. Sepatu tersebut lantas terbang dan mengenai pelipis Beckham.
Sang pemain terluka dan mendapat beberapa jahitan. Sempat ada konfrontasi di antara mereka meski bisa diredakan pemain lainnya. Tapi insiden ini disebut-sebut membuat Beckham pindah ke Real Madrid beberapa bulan setelahnya.
Editor: Reynaldi Hermawan