Komentar Erick Thohir usai Indonesia Dituduh Pengaruhi Sanksi FIFA untuk Malaysia

JAKARTA, iNews.id – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir merespons tuduhan Indonesia terlibat dalam jatuhnya sanksi FIFA kepada Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM). Dia membantah tuduhan tak berdasar tersebut.
FIFA sebelumnya menjatuhkan hukuman berat kepada FAM setelah menemukan indikasi pemalsuan dokumen terhadap tujuh pemain naturalisasi. Mereka adalah Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano.
Akibat pelanggaran tersebut, FAM dijatuhi denda sebesar 350 ribu franc Swiss atau setara Rp7,3 miliar. Tidak hanya federasi, ketujuh pemain itu juga mendapat sanksi berupa denda 2 ribu franc Swiss (Rp41,8 juta) per orang, serta larangan bermain selama satu tahun.
Meski keputusan FIFA sudah jelas, muncul tuduhan dari sebagian pihak di Malaysia yang menuding Indonesia berada di balik sanksi tersebut. Erick Thohir dengan tegas membantah tuduhan itu dan menegaskan Indonesia tidak pernah mencampuri urusan sepak bola negara lain.
“Kita tidak intervensi, tidak ikut campur isu-isu negara lain,” ucap Erick, Selasa (30/9/2025).
Menurut Erick, Indonesia justru selalu menghargai setiap negara di Asia Tenggara yang berupaya meningkatkan prestasi olahraga. Sebagai Menpora, dia menegaskan fokus utamanya adalah memajukan olahraga nasional agar mampu bersaing di level dunia.
“Kami sendiri dari Kemenpora atau saya pribadi, kita tentu harus menghargai semua negara di Asia Tenggara ketika ingin olahraganya maju. Kita harus hargai,” jelas Erick.
“Dan kita tidak ikut campur dengan politik atau kebijakan masing-masing negara. Tapi mohon maaf kalau kami di Indonesia ingin olahraganya maju. Ingin sepak bolanya bagus, ingin bulutangkisnya bagus, pencak silatnya mendunia, olahraga-olahraga kita ingin maju, ya kita harus lakukan itu,” tegasnya.
Isu intervensi Indonesia semakin santer setelah adanya pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden FIFA Gianni Infantino. Namun Erick meluruskan pembicaraan tersebut sama sekali tidak menyinggung Malaysia, melainkan murni membahas perkembangan sepak bola Indonesia.
“Bapak Presiden melakukan pertemuan dengan tokoh-tokoh olahraga di dunia. Memang diawali dengan FIFA, nanti ada IOC, dan ada yang lainnya. Pembicaraan Bapak Presiden dengan Presiden Gianni jelas, Bapak Presiden bicara mengenai sepak bola Indonesia, tidak bicara mengenai negara lain,” pungkas Erick.
Editor: Abdul Haris