Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Alasan Indra Sjafri Panggil 3 Pemain Diaspora Baru ke Timnas Indonesia U-22 untuk SEA Games 2025
Advertisement . Scroll to see content

Komentar Mengejutkan Pelatih Malaysia usai Disingkirkan Indonesia dari Piala AFF U-23 2025

Selasa, 22 Juli 2025 - 11:00:00 WIB
Komentar Mengejutkan Pelatih Malaysia usai Disingkirkan Indonesia dari Piala AFF U-23 2025
Pelatih Timnas Malaysia U-23 Nafuzi Zain . (Foto: iNews.Andika
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Pelatih Timnas Malaysia U-23 Nafuzi Zain memberi komentar mengejutkan usai pasukannya disingkirkan Timnas Indonesia U-23 dari Piala AFF U-23 2025. Ia mengaku kecewa tapi puas. 

Harapan Timnas Malaysia U-23 untuk melaju ke semifinal Piala AFF U-23 2025 pupus usai bermain imbang tanpa gol melawan Indonesia U-23 pada laga terakhir Grup A. Pertandingan yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Senin (21/7), menjadi penentu nasib Harimau Malaya muda, dan hasilnya tak berpihak pada mereka.

Dengan hasil tersebut, Malaysia hanya mengoleksi empat poin dari tiga pertandingan dan menempati posisi ketiga klasemen Grup A. Aturan turnamen hanya mengizinkan juara grup dan satu runner-up terbaik dari tiga grup lolos ke semifinal. Hal ini membuat langkah Malaysia U-23 harus terhenti lebih awal.

Pelatih Timnas Malaysia U-23, Nafuzi Zaaaaaaa1in, tak menyembunyikan kekecewaannya atas kegagalan timnya. Namun, ia tetap memberikan apresiasi penuh terhadap kerja keras anak asuhnya. Menurut Nafuzi, pertandingan kontra Indonesia menunjukkan adanya perkembangan dalam performa tim yang baru terbentuk ini.

“Saya sendiri kecewa karena tidak lolos ke semifinal, tetapi hal yang ditunjukkan di pertandingan malam ini membuktikan adanya peningkatan dari gim ke gim karena ini adalah tim muda yang baru dibentuk,” ujar Nafuzi dalam konferensi pers usai pertandingan, dikutip Selasa (22/7/2025).

Pelatih berusia 46 tahun itu menilai skuadnya sudah menunjukkan semangat juang tinggi sepanjang laga, terlebih harus menghadapi tekanan dari puluhan ribu pendukung Indonesia yang memadati stadion. Meski bermain sebagai tim tamu, Malaysia tampil cukup percaya diri dan mampu mengimbangi permainan Garuda Muda.

“Semua pemain saya malam ini memberikan semangat juang yang tinggi, apalagi kita bertemu dengan Indonesia, tim tuan rumah, dengan kehadiran pendukung yang begitu ramai. Tetapi mereka bisa mengantisipasi tekanan, menjaga emosi, dan bermain dengan penuh keyakinan,” tambahnya.

Meski tak berhasil mencetak gol, Nafuzi merasa strategi yang disiapkan berjalan cukup efektif. Ia menilai Malaysia berhasil meredam potensi serangan Indonesia dan bahkan sempat menciptakan peluang berbahaya meskipun tidak berbuah gol.

“Saya melihat sejak awal kami mampu memberikan perlawanan, menekan peluang pasukan Indonesia untuk menciptakan gol. Saya rasa ada 1 sampai 2 peluang yang berpotensi menjadi gol, selebihnya hanya dari situasi bola mati,” ucapnya menjelaskan.

Dalam pengakuannya, Malaysia sempat mengubah sistem permainan di awal laga untuk lebih bertahan. Namun, seiring waktu berjalan, mereka mulai menekan dan menciptakan sejumlah ancaman. Hal itu menurutnya menunjukkan karakter tim yang mulai terbentuk dengan baik.

“Di awal memang kita agak sedikit mengubah sistem permainan kita, kita coba bertahan. Tapi setelahnya kita melakukan pressure dan berhasil membuat peluang,” pungkas pelatih yang pernah menukangi Terengganu FC tersebut.

Kegagalan ini menjadi pembelajaran penting bagi Timnas Malaysia U-23. Meski tersingkir, performa mereka di fase grup tetap menjadi modal berharga untuk menghadapi turnamen-turnamen berikutnya. Bagi Nafuzi, mentalitas dan perkembangan permainan lebih penting untuk jangka panjang.

Editor: Abdul Haris

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut