Komentar Thom Haye Soal Selebrasi Gol yang Bikin Lutut Luka: Lapangannya Keras Banget!
JAKARTA, iNews.id – Komentar Thom Haye soal selebrasi gol yang bikin lututnya luka menarik diulas. Dia mengatakan permukaan rumput Stadion Utama Gelora Bung Karno sangat keras.
Skuad Garuda menjamu Filipina pada laga terakhir Grup F kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia putaran kedua. Tim asuhan Shin Tae-yong itu menang 2-0 berkat gol Thom Haye menit ke-32 dan Rizky Ridho (56).
Haye menorehkan gol pembuka. Sebuah gol cantik dari jarak jauh dilesatkannya untuk mengantarkan Skuad Garuda lolos ke babak ketiga.

Gol tersebut merupakan gol debutnya untuk Timnas Indonesia. Mantan pemain SC Heerenveen itu pun merayakannya dengan melakukan selebrasi yang sangat emosional hingga menangis.
Haye berlari kencang ke arah pinggir lapangan dan kemudian mengakhirinya dengan meluncur di lapangan dengan lututnya. Namun karena kondisi lapangan yang kurang apik, dia tak meluncur dengan mulus dan langsung terjatuh tak lama setelah lututnya menyentuh tanah.
Dari situ terlihat lutut Haye nampak lecet dengan kondisi yang memerah. Luka tersebut terdapat di kedua lututnya meski yang sebelah kiri nampak lebih parah dengan luka yang lebih dalam.
"Saya mengatakan beberapa kali bagaimana menggambarkan perasaan saya (mencetak gol untuk Timnas Indonesia). Saya beberapa kali melakukan selebrasi itu," kata Haye dikutip dari Shorts Youtube Kanal Violet PES, Kamis (13/6/2024).
"Saya membuat knee slide. Ini sangat bagus. Seperti lima enam meter. Dan kemudian pada saat itu saya ingin melakukan hal yang sama. Tetapi lapangannya keras banget. Saya terluka di kedua lutut," ujarnya.
Kondisi rumput di lapangan SUGBK memang tengah menjadi sorotan akhir-akhir ini. Sebab, ketika Tim Merah-Putih tampil melawan Irak dan Filipina dalam dua laga terakhir Grup F babak kedua kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia kondisinya tampak buruk dengan warna hijau kecoklatan terlihat di seluruh area lapangan.
Hal itu terjadi karena SUGBK digunakan untuk konseer beberapa pekan sebelumnya sehingga rumputnya terinjak-injak oleh puluhan ribu penonton yang hadir di lapangan. Pihak pengelola sebelumnya mengaku telah mendatangkan ahli untuk menangani hal tersebut, tetapi hingga hari pertandingan berlangsung pada 6 dan 11 Juni lalu kondisinya belum baik sepenuhnya.
Foto lutut Thom Haye yang beredar di media sosial membuat warganet semakin mengkritik penggunaan SUGBK. Mereka melakukan sindiran atau mengkritiknya dengan terang-terangan.

“Sabar, masih ada beberapa konser lagi,” komentar akun @firvldoo.
“Kemarin itu timnas bukan main di lapangan GBK tapi di kandang sapi. Rumputnya sangat memalukan dan dilihat seluruh dunia,” ujar akun @jordiaa_.
“Miris liat rumput stadion utama Indonesia ini udah kayak rumput lapangan tarkan,” ucap akun @tirta.suwandi.
“Yang bilang rumput GBK (Gelora Buat Konser) gak layak, fix itu orang enggak ngerti K-POP justru ini bagus banget buat konser malah dipakai main bola,” tulis akun @ramadhan.f19.
Editor: Reynaldi Hermawan