Kronologi Kecelakaan Kiper Inter Milan yang Menewaskan Lansia 81 Tahun
MILAN, iNews.id - Italia pagi ini dikejutkan oleh kabar tragis yang melibatkan kiper pilihan kedua Inter Milan, Josep Martinez. Seorang pria berusia 81 tahun yang menggunakan kursi roda elektrik meninggal dunia setelah tertabrak mobil yang dikendarai Martinez.
Laporan ini disampaikan oleh berbagai media Italia, termasuk Gazzetta, dan langsung menjadi sorotan publik sepak bola dan warga lokal.
Kecelakaan terjadi sekitar pukul 09.40 waktu setempat di Via Bergamo, Fenegrò, Provinsi Como, tidak jauh dari pusat latihan Inter di Appiano Gentile.
Menurut laporan, korban, seorang lansia berusia 81 tahun yang menggunakan kursi roda elektrik, dinyatakan meninggal di tempat kejadian. Meskipun tim ambulans darat dan udara segera tiba, nyawa korban tidak bisa diselamatkan.
Situasi tersebut membuat warga sekitar dan pihak kepolisian segera mengamankan lokasi untuk memulai penyelidikan.
Setelah insiden, Martinez segera berhenti dan memberikan pertolongan pertama kepada korban. Tindakan cepat kiper Nerazzurri ini mendapat perhatian publik sebagai upaya profesional dan empati di tengah tragedi.
Namun sayangnya, meski pertolongan pertama diberikan, lansia tersebut meninggal di lokasi kejadian. Kejadian ini menimbulkan duka mendalam bagi keluarga korban, komunitas lokal, dan klub Inter Milan.
Menurut laporan Gazzetta, hipotesis awal menyebutkan bahwa korban kemungkinan tiba-tiba jatuh sakit sehingga masuk ke jalur yang sedang dilalui Martinez.
Kondisi ini membuat kecelakaan sulit dihindari. Martinez sendiri mengaku kaget dan segera berupaya menolong korban secepat mungkin.
Sejauh ini, kepolisian Italia sedang melakukan penyelidikan menyeluruh untuk merekonstruksi kronologi kecelakaan dan memastikan faktor-faktor lain yang mungkin berkontribusi pada tragedi tersebut.
Sebagai bentuk dukacita atas tragedi ini, Inter Milan mengambil langkah cepat dengan membatalkan konferensi pers Cristian Chivu jelang melawan Fiorentina.
Langkah ini menunjukkan penghormatan klub terhadap korban dan keluarga, sekaligus memberi waktu bagi Martinez dan tim untuk menghadapi situasi traumatis ini.
Editor: Reynaldi Hermawan