Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Artem Dovbyk Cedera Serius, AS Roma Krisis Penyerang
Advertisement . Scroll to see content

LaLiga Jadi Liga Eropa Paling Ketat! Resmi Capai Circle of Parity Lebih Cepat dari Kompetisi Lain

Kamis, 13 November 2025 - 16:48:00 WIB
LaLiga Jadi Liga Eropa Paling Ketat! Resmi Capai Circle of Parity Lebih Cepat dari Kompetisi Lain
LaLiga musim ini menghadirkan persaingan yang sangat kompetitif. (Foto: LaLiga)
Advertisement . Scroll to see content

VALENCIA, iNews.id – LaLiga mencatat pencapaian kompetitif luar biasa setelah menjadi satu-satunya liga besar Eropa yang berhasil mencapai Circle of Parity musim 2025-2026, sebuah indikator langka yang menunjukkan tingkat keseimbangan persaingan paling tinggi di antara lima liga terbesar Eropa.

Circle of Parity—istilah populer di NFL—menggambarkan kondisi ketika seluruh tim dalam liga saling terhubung melalui rantai kemenangan langsung. Jika satu tim menang atas tim lain, kemudian tim tersebut menang atas tim berikutnya hingga terbentuk siklus tertutup yang melibatkan seluruh tim, maka liga dianggap telah mencapai lingkaran kesetaraan tersebut.

LaLiga mencatat pencapaian kompetitif luar biasa setelah menjadi satu-satunya liga besar Eropa yang berhasil mencapai Circle of Parity musim 2025-2026.  (Foto: LaLiga)
LaLiga mencatat pencapaian kompetitif luar biasa setelah menjadi satu-satunya liga besar Eropa yang berhasil mencapai Circle of Parity musim 2025-2026. (Foto: LaLiga)

Liga Spanyol 2025-2026 mencatat sejarah karena lingkaran ini tercapai setelah jornada ke-11, tercepat dalam sepuluh tahun terakhir. Sebelumnya, pencapaian tercepat terjadi pada jornada 12 musim 2015-2016 serta jornada 13 pada musim 2018-2019 dan 2023-2024.

Lebih jauh, LaLiga menjadi satu-satunya kompetisi dari lima liga besar Eropa yang telah menyelesaikan lingkaran ini pada titik musim yang sama. Syarat utama Circle of Parity adalah setiap klub harus minimal meraih satu kemenangan dan satu kekalahan untuk menciptakan koneksi penuh antar tim.

Di Serie A Italia dan Premier League Inggris, syarat kemenangan belum terpenuhi karena Hellas Verona, Fiorentina, dan Wolverhampton masih belum menang. Sementara itu, Bundesliga Jerman gagal memenuhi syarat kekalahan karena Bayern Munchen belum terkalahkan sejauh musim ini.

Ligue 1 Prancis sebenarnya sudah memenuhi syarat menang–kalah, tetapi belum memiliki jembatan hasil yang cukup untuk menutup siklus penuh Circle of Parity. Menurut analisis kompetisi, kemungkinan besar liga Prancis tersebut baru bisa menyamai pencapaian LaLiga pada jornada ke-13.

Bundesliga menjadi satu-satunya kompetisi yang masih berpeluang mengejar karena baru memainkan sepuluh pertandingan sejauh musim berjalan. Liga lainnya sudah memasuki atau bahkan melewati pekan ke-11, titik ketika LaLiga berhasil mengunci lingkaran kesetaraan ini.

Menurut LaLiga, terdapat beberapa faktor utama yang membuat kompetisi Spanyol lebih cepat mencapai Circle of Parity. Distribusi pendapatan audiovisual yang lebih merata menjadi penyebab terbesar, dengan rasio antara pendapatan klub teratas dan terbawah kini 3,5:1—jauh lebih seimbang dibandingkan era sebelum Royal Decree 5/2015 ketika rasio mencapai 10:1.

Selain itu, pengawasan keuangan yang ketat dan pengembangan akademi usia muda membuat kualitas skuad semakin merata di seluruh kompetisi. Kombinasi ini menciptakan persaingan yang tidak hanya ketat, tetapi juga sulit diprediksi dari jornada ke jornada.

Sebagai satu-satunya liga elite Eropa yang mencapai Circle of Parity lebih cepat dari kompetitor lain, LaLiga menegaskan dirinya sebagai kompetisi paling seimbang dan kompetitif di benua biru musim ini.

Editor: Abdul Haris

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut